FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar hematologi-onkologi medik, Profesor Zubairi Djoerban mengungkap rasa duka atas wafatnya Brigadir Nurhadi.
Ucapan duka tersebut disampaikan oleh Zubairi Djoerban melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.
Ia berharap ke depannya kejadian yang menimpa Brigadir Nurhadi tidak terjadi lagi.
“Tragedi kematian Brigadir Nurhadi sungguh menyayat hati,” tulisnya dikutip Rabu (9/7/2025).
Untuk Brigadir Nurhadi, Zubairi Djoerban juga menyampaikan harapannya agar keadilan bisa ditegakkan.
“Semoga keadilan ditegakkan, dan tak ada lagi nyawa yang hilang sia-sia karena pesta tidak jelas seperti itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Dua polisi di Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Muhammad Nurhadi.
Selain mereka, ada satu lagi seorang wanita berinisial M yang juga ditetapkan sebagai tersangka.
Dirreskrimum polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan, pembunuhan itu terjadi di kawasan vila yang terletak di Gili Trawangan, Lombok, pada Rabu (16/4). Saat itu mereka tengah menggelar pesta. Mereka berasal dari satuan Paminal Propam Polda NTB.
"Pesta di sana, datang ke sana diberikan benda ilegal (narkoba)," kata Syarif lewat keterangannya, Senin (7/7).
Adapun untuk motif pembunuhan diduga karena Nurhadi mendekati teman wanita salah satu pelaku.
(Erfyansyah/fajar)