6 Manfaat Buah Tin untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Kanker

  • Bagikan
Buah ara. Foto: gofruit

FAJAR.CO.ID -- Buah ara atau tin (Ficus carica L.) menyediakan serat, antioksidan, serta beberapa vitamin dan mineral. Buah ara baik untuk Anda dan mungkin memiliki manfaat seperti mengurangi peradangan, mengurangi nyeri haid, dan mengelola berat badan yang sehat.

Buah ara berasal dari Asia Barat. Orang-orang telah mengonsumsinya sejak zaman kuno di Timur Tengah dan Mediterania, di mana buah ini merupakan simbol umur panjang.

Buah ara disebut "buah tanpa bunga" karena tidak memiliki bunga di luarnya, tetapi memiliki bunga-bunga kecil yang dapat dimakan di dalamnya.

Berikut enam manfaat mengonsumsi buah tin atau ara dilansir dari health.

  1. Kaya Antioksidan

Baik daging maupun kulit buah ara mengandung asam fenolik dan antioksidan flavonoid. Asam fenolik memiliki efek anti-inflamasi yang ampuh.
Asam fenolik mengimbangi kerusakan sel akibat atom tidak stabil yang disebut radikal bebas.

Tubuh Anda memproduksi radikal bebas melalui metabolisme dan sebagai respons terhadap olahraga, paparan sinar matahari, dan polutan seperti asap rokok dan kabut asap.

Penumpukan radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dan penyakit seperti artritis, kanker, dan penyakit jantung.

  1. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Serat dalam buah ara mendukung keteraturan usus. Buah ara juga mengandung prebiotik yang memberi makan probiotik. Bakteri usus yang bermanfaat ini dapat mengurangi peradangan.

Mengonsumsi buah ara dapat bermanfaat bagi penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) yang mengalami sembelit. Dalam sebuah studi, penderita IBS yang mengonsumsi sekitar empat buah ara kering dua kali sehari mengalami buang air besar yang lebih sedikit nyeri dan feses yang keras dibandingkan kelompok plasebo.

  1. Dapat Mendukung Kesehatan Menstruasi

Mengonsumsi buah ara kering dapat mengurangi dismenore (nyeri haid). Kondisi ini memengaruhi lebih dari separuh orang yang sedang menstruasi.

Sebuah studi menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi buah ara kering memiliki skor yang jauh lebih rendah untuk tingkat keparahan dan durasi nyeri selama tiga periode dibandingkan mereka yang mengonsumsi kayu manis atau plasebo. Mereka juga mengalami lebih sedikit gangguan menstruasi dan stres yang dirasakan.

  1. Dapat Memperbaiki Kondisi Peradangan

Senyawa anti-inflamasi dalam buah ara dapat mengurangi atau menghambat efek penanda inflamasi yang disebut sitokin. Buah ara dapat membantu penderita kondisi peradangan, seperti alergi, artritis, penyakit radang usus (IBD), dan sinusitis.

  1. Dapat Membantu Mengelola Berat Badan

Penelitian masih terbatas, tetapi mengonsumsi buah kering seperti buah ara dikaitkan dengan penurunan berat badan. Mengonsumsi buah ara secara teratur telah terbukti mendukung pengelolaan berat badan. Serat dalam buah ara dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan mengatur gula darah.

  1. Dapat Membantu Mengurangi Risiko Kanker

Memasukkan buah ara sebagai bagian dari pola makan seimbang dan kaya nutrisi dapat memiliki efek anti-kanker. Buah ara mengandung senyawa yang dapat mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Perlu diingat bahwa satu makanan saja tidak dapat mencegah atau mengobati kanker.

Banyak penelitian telah mengamati sel kanker di laboratorium atau hewan, alih-alih pada manusia. Diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk mempelajari potensi hubungan antara buah ara dan risiko kanker.

Informasi Nilai Gizi

Satu buah ara segar ukuran sedang mengandung nutrisi berikut:

  • Kalori: 37
  • Lemak: 0,15 gram (g), atau 0,19% dari Nilai Harian (AKG)
  • Natrium: 0,5 miligram (mg), atau 0,02% dari AKG
  • Karbohidrat: 9,6 g, atau 3,49% dari AKG
  • Serat: 1,45 g, atau 5,17% dari AKG
  • Gula tambahan: 0 g, atau 0% dari AKG
  • Protein: 0,375 g, atau 0,75% dari AKG

Seperempat cangkir buah ara kering mengandung nutrisi berikut:

  • Kalori: 92,75
  • Lemak: 0,35 g, atau 0,45% dari AKG
  • Natrium: 3,73 g, atau 0,16% dari AKG
    Karbohidrat: 23,8 g, atau 8,64% dari AKG
  • Serat: 3,65 g, atau 13,04% dari AKG
  • Gula tambahan: 0 g, atau 0% dari AKG
  • Protein: 1,23 g, atau 2,46% dari AKG

Jumlah mineral per sajian memang sedikit, tetapi buah ara memberikan kandungan mineral tertinggi dibandingkan buah-buahan umum lainnya. Buah ara menawarkan persentase kecil dari AKG untuk kalium, kalsium, magnesium, mangan, zat besi, dan seng.

Cara Mengonsumsi Buah Ara

Anda dapat mengonsumsi buah ara segar atau kering dan menikmatinya mentah atau matang.

Berikut beberapa tips untuk mengonsumsi buah ara:

  • Tambahkan ke dalam salad atau salad kol
  • Campurkan buah ara kering cincang ke dalam bola-bola energi yang terbuat dari selai kacang dan oat gulung
  • Panggang buah ara segar dan siram dengan glasir balsamic
  • Iris dan olesi dengan selai kacang
  • Gunakan buah ara kering cincang sebagai hiasan untuk sayuran matang, seperti tumisan dan sayuran panggang oven

Risiko

Meskipun jarang terjadi, alergi terhadap buah ara mungkin saja terjadi. Orang yang alergi terhadap lateks atau serbuk sari birch juga dapat mengalami reaksi alergi terhadap buah ara.

Buah ara merupakan makanan dengan kandungan FODMAP tinggi. FODMAP adalah gula yang tidak sepenuhnya dicerna atau diserap tubuh. Ketika FODMAP masuk ke usus besar, bakteri akan memfermentasinya. Hal ini menghasilkan gas dan menyebabkan dinding usus meregang. FODMAP dapat menyebabkan nyeri, diare, atau sembelit pada penderita IBS.

Tinjauan Singkat

Buah ara kaya akan antioksidan anti-inflamasi dan serat. Buah ara dapat mendukung kesehatan pencernaan, usus, dan menstruasi. Buah ara juga terbukti dapat meredakan gangguan peradangan, membantu mengelola berat badan, dan mungkin melindungi dari beberapa jenis kanker.

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memasukkan buah ara ke dalam menu makanan Anda. Anda mungkin perlu menghindari buah ara jika Anda menderita IBS atau atau alergi serbuk sari birch. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan