Wisatawan Tewas Tepat di Hari Ulang Tahun

FAJAR.CO.ID, KELING - JawaPos Radar Kudus (Fajar.co.id Group) mendatangi kediaman korban di kelurahan Bulu. Sesampainya di sana jenazah sedang dimandikan. Tampak tetangga dan saudara korban berdatangan. Juga teman-teman korban. Mereka mengikuti prosesi perawatan jenazah, mensalatkan, dan menguburkan jenazah. Kembali dari makam, digelar kenduri bersama keluarga dekat dan teman korban.
Menurut adik korban, M. Syahrul Ridwan, 16, dirinya ikut bersama korban merayakan tahun baru di bukit Gajahmungkur. “Sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tanggal 1 Januari bertepatan dengan tanggal kelahirannya. Ternyata di tanggal yang sama kakak meninggalkan kami. Semoga amalnya diterima. Meninggal dalam keadaan khusnul khatimah,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Korban merupakan lulusan Akademi Manajemen Informatika dan KomputerJogyakarta. Setelah lulus dari SMK Islam Jepara jurusan multi media pada 2012, melanjutkan S1 jurusan broadcasting di Amikom, lulus 2016. Mendiang merupakan penyiar sebuah radio swasta di Jogjakarta. Pernah juga menjadi tim kreatif televisi di Kota Gudeg.
Sementara itu, ayah korban Bambang, 54, menuturkan, Huda merupakan anak yang baik. Tidak pernah membantah jika diperintah. “Baru beberapa hari di Jepara setelah pulang dari Jogjakarta malah sudah meninggalkan keluarga untuk selamanya. Sebelumnya tidak ada firasat apa-apa. Berjalan normal seperti biasa,” katanya.
Salah satu teman korban, Matlaul Anwar, 24, mengatakan, selama hidup korban merupakan orang yang baik. Tidak pernah marah dan humoris. Huda juga pernah aktif di kegiatan sosial. Pada 2011 pernah mengikuti penerimaan anggota Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka). Melalui kegiatan tersebut, korban aktif sebagai relawan kebencanaan. Namun setelah menempuh pendidikan di luar kota, ia tidak lagi melanjutkan aktivitas relawan. “Dia adalah teman seperjuangan kegiatan pramuka. Merasa kehilangan iya, tapi harus ikhlas melepasnya. Semoga diterima Allah SWT,” ujarnya. (Fajar/JPC)