Kakek Bejat, Tega Cabuli Tiga Bocah

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, NANGA BULIK- Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur menghebohkan masyarakat Kabupaten Lamandau. Bahkan, diduga lebih dari tiga anak menjadi korban pelaku berinisial BS (68). Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui ada beberapa tempat kejadian perkara. Korbannya juga bukan hanya AP, tetapi kedua adiknya JG (12) dan JD (10) juga menjadi korban kakek bejat ini. Setelah mendapat keterangan korban, saksi dan memiliki cukup bukti, unit Satreskrim Polres Lamandau dipimpin Bripka Sutrisno langsung menangkap pelaku, Kamis (25/1) lalu sekitar pukul 17.30 WIB di depan sebuah took di Jalan A Yani, Kelurahan Nanga Bulik, Lamandau. Tanpa perlawanan pelaku langsung digiring ke Mapolres Lamandau untuk menjalani pemeriksaan. Kapolres Lamandau AKBP Andika K Wiratama mengungkapkan, pria yang kesehariannya selain sebagai pendeta juga berdagang BBM dan memiliki empat kios tersebut, sebelum melakukan aksinya lebih dulu memperlihatkan video porno kepada korbannya. Kemudian pelaku memasukkan jarinya."Pernah pada saat korban tidur di depan televisi, tiba-tiba korban terbangun karena merasa ada jari pelaku yang masuk ke dalam kelamin korban. Kemudian korban melihat kelamin pelaku yang keluar melalui samping celana pendek. Keesokan harinya, korban merasa alat kelaminnya sakit," jelas Andika didampingi Kanit III Satreskrim Bripka Sutrisno. Memang, kata dia, dalam kesehariannya pelaku sering menggunakan celana pendek dan tidak menggunakan celana dalam. Aksi bejat tersebut dilakukannya sebanyak 10 kali bersama korban AP dengan lokasi berbeda-beda; kios depan cucian marcel, kios, kios Triana IV dan di BTN. "Korban mengalami pencabulan sejak November 2017 sampai dengan 16 Januari 2018 dengan cara dicium dan diraba payudaranya hingga pelaku memasukkan jarinya ke alat kelamin korban sebanyak tiga kali," bebernya. Pelaku tidak pernah mencabuli korbannya secara bersamaan, akan tetapi secara bergantian berselang hari.  Jika hari ini bersama AP, keesokan harinya bersama JG dan lusa bersama JD. Anak-anak yang menjadi korban ini juga tidak pernah mengadukan langsung kepada orang tuanya"Karena hampir setiap hari usai melalukan aksinya tersebut korban diberi uang Rp5-10 ribu, bahkan AP juga dibelikan sebuah handphone," ungkapnya lagi. Kapolres Lamandau menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Karena salah satu korban dan pengakuan pelaku, masih ada empat anak lagi yang juga menjadi korban."Kami masih melakukan penyidikan, belum diketahui apakah korbannya hanya tiga, tujuh atau bahkan lebih. Yang jelas, saat ini pelaku sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan," pungkasnya. Terbongkarnya kedok pria yang sering dipanggil bu’e (kakek, red) ini, berawal dari ibu korban yang membaca pesan singkat dari pelaku di handphone anaknya, berisikan kata-kata istri dan cinta mati. Karena merasa aneh, ibu korban kemudian menanyakan anaknya AP (13) yang duduk di bangku kelas 6 SD tersebut. Tetapi saat ditanya kepada anaknya, AP memilih diam dan tidak menjawab.Tak habis akal dan merasa curiga, ibu korban menanyakan pembantunya yang dekat dengan anak-anaknya. Dari orang tersebut, barulah mengetahui jika selama ini anaknya telah menjadi korban pencabulan dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Lamandau, Senin (22 /1). (alh/abe/dar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan