MotoGP 2018, Menanti Kebangkitan Rider Italia

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, QATAR - Tahun lalu boleh disebut sebagai musim kebangkitan Italia di ajang grand prix. Di kelas MotoGP, rider yang bertahun-tahun berkutat dengan status kuda hitam, Andrea Dovizioso mengejutkan banyak pihak. Nah, jelang MotoGP Qatar Minggu (18/3) Dovi juga menebar ancaman. Ya, Italia boleh berharap banyak. Dovizioso menjadi penantang kuat sang juara dunia Marc Marquez musim lalu. Sinyal kebangkitan Negeri Pizza itu digenapi munculnya Franco Morbidelli yang keluar sebagai kampiun Moto2. Sejak Valentino Rossi merengkuh gelar terakhirnya di MotoGP pada 2009 lalu, belum ada rider Italia baru yang datang menggebrak. Dari delapan musim yang berjalan setelah itu, tujuh di antaranya dimenangi rider Spanyol. Satu-satunya yang berhasil mencuri gelar di tengah dominasi pasukan matador itu hanyalah Casey Stoner pada 2011. Pamor dunia balap Italia di ajang MotoGP seperti amblas selepas masa keemasan Rossi. Sementara pasukan matador Spanyol, perlahan tapi pasti, menginvasi grand prix dunia. Berawal dari medio 1970-an dengan munculnya Angel Nieto. Pembalap yang meninggal dunia tahun lalu tersebut ditabalkan sebagi pendiri fondasi dunia motorsport di Spanyol. Sampai masa pensiunnya di akhir musim 1984, Nieto mengoleksi 13 gelar juara dunia. Meskipun tak satupun diraihnya di kelas tertinggi (500cc/MotoGP). Sebelum dan di saat Nieto masih aktif, Italia begitu kuat di ajang grand prix dunia. Nama Giacomo Agostini menguasai hampir di semua kelas. Sampai saat ini rekor 15 gelar juara dunia belum ada yang bisa melewatinya. Bahkan diperkirakan tidak akan ada yang sanggup melampauinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan