Antisipasi Bentrok Antar Warga, 137 Personil Gabungan Diturunkan

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, BAUBAU – Peristiwa pembunuhan terhadap MR (13), warga Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota baubau pada, Jum’at (30/3) sekira pukul 02.00 WITA berbuntut panjang. Keluarga korban dan masyarakat Kelurahan Wameo yang tidak terima, melakukan aksi spontanitas melakukan penyerangan di Lingkungan Kanakea usai pemakaman MR. Untuk meredam bentrok antar warga agar tidak melebar, Pihak Polres Baubau meminta backup pengamanan gabungan dari TNI, Polres Buton dan Brimob. Sebanyak 137 personil yang diturunkan untuk melakukan pengamanan dan disebar disejumlah titik. Bahkan, ada juga yang melakukan patroli untuk memastikan kondisi aman dan terkendali. “Pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2018 sekitar jam 16.30 WITA bertempat di seputaran Jembatan Gantung Kelurahan Nganganaumala Kecamatan Batupoaro Kota Baubau telah terjadi aksi spontanitas keluarga dan masyarakat Kelurahan Wameo pasca pemakaman MR korban penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam melalui rilis yang diterima fajar.co.id, Jum’at (30/3). Kapolres Baubau dan Komandan Kodim 1413 Buton, Letkol Inf. Davy Darma Putra turun langsung bersama personil gabungan melakukan pengamanan. Alhasil, aksi spontanitas tersebut berhasil dihalau. Amarah dari warga dari dua belah pihak berhasil diredam. “Situasi saat ini kondusif dan terkendali, untuk keluarga korban dan masyarakat Kelurahan Wameo telah kembali ke Pasar Wameo,” tambahnya. Meski demikian, akibat dari aksi tersebut, satu rumah warga di Kanakea mengalami kerusakan. Beberapa jendela rumah pecah akibat terkena lemparan batu. “Untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, kami melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di lokasi. Melakukan himbauan dan penggalangan kepada keluarga dan tokoh masyarakat dan melakukan penanganan sesuai prosedur terkait kejadian tersebut,” ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan