Waspada, Ada Oknum yang Manfaatkan Aksi Penggalangan Dana

“Itu tugas kabupaten/kota untuk menertibkan permintaan sumbangan atau penggalangan dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya, kemarin.
Lebih jauh dia mengemukakan, ada usulan agar dibuatkan satu titik posko bantuan di mana masyarakat bisa menyalurkan sumbangannya ke sana.
Sementara itu, kepada masyarakat diimbau untuk hati-hati dalam menyalurkan bantuannya agar bisa sampai di tangan orang yang betul-betul membutuhkan.
“Masyarakat lebih baik menyalurkan ke tempat yang betul-betul kredibel. Berikan dan salurkan sumbangan ke tempat-tempat yang betul-betul dipercaya,” jelasnya.
Terkait penanganan pengungsi, ungkap Andi Ille, sudah ada protap yang dilakukan. Pengungsi yang membutuhkan perawatan serius, dikirim ke rumah sakit. Yang tidak memiliki keluarga di sana, diarahkan ke Asrama Haji Sudiang. Sementara yang punya keluarga, bisa langsung dijemput.
Ada juga pengungsi yang sekadar transit di Makassar, dan selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
“Seperti hari ini (kemarin), kami sudah berkoordinasi dengan angkatan laut memulangkan 120 pengungsi Palu ke Malang. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jawa Timur untuk menjemput mereka di Surabaya dan dipulangkan ke Malang.
Posko pengungsi resmi yang dibuka Pemprov Sulsel saat ini berada di Asrama Haji Sudiang. Bagi yang ingin menyalurkan bantuan bisa membawanya ke sana. Bantuan tersebut secara berangsur dikirim ke Palu untuk didistribusikan ke titik-titik pengungsi,” bebernya.
Data akumulasi pengungsi asal Sulawesi Tengah yang berada di Asrama Haji Sudiang, hari pertama tanggal 29 September 2018 sebanyak tujuh orang. 30 September 64 orang. Pada 1 Oktober 88 orang. 2 Oktober 436 orang. 3 Oktober 221 orang. Dan 4 Oktober sebanyak 788 pengungsi masuk ke Asrama Haji Sudiang. Namun sebanyak 731 orang dijemput oleh keluarganya. (nug-rhm/bkm/fajar)