Kalangan Profesional Sulit Dapat Tempat di Kabinet Jokowi Ancelotti Tunggu Gelandang Madrid di Napoli Loyalis Jokowi, Dua Jenderal Ini Berpeluang Jadi MenteriBila Jokowi sampai blunder dalam mengambil menteri muda, kemusian di-reshuffle di tengah jalan karena kinerjanya kurang baik, akan jadi preseden buruk. Tidak hanya bagi Jokowi, namun yang utama bagi anak-anak muda secara keseluruhan. ’’Itu akan mengganggu persepsi publik atas migrasi anak-anak muda ke jalur formal politik di jabatan strategis seperti menteri,’’ lanjutnya. Karena itu, kehati-hatian sangat diperlukan agar menterinya awet. ’’Kalau Pak Jokowi memilih orang kurang dari 30 tahun misalnya, kita harapkan justru mennjadi rising star baru,’’ tutur Gun Gun. Dalam arti, kinerjanya nanti akan menonjol. Menteri itulah yang akan mematahkan anggapan bahwa anak-anak muda tidak mampu dan tidak berpengalaman. Gun Gun menambahkan, tidak perlu ada dikotomi parpol dan non parpol dalam memilih menteri dari kalangan muda. Pertimbangan utamanya tetap harus kualitas. Meskipun, harus diakui memilih sosok menteri tidak bisa hanya mepertimbangkan kualitas semata. (jpnn)
Gun Gun Sebut Menteri Muda Tak Boleh Sekadar Simbol

Belum lagi Malaysia yang menporanya berusia 25 tahun saaat dilantik. Bahkan, Selandia baru saat ini dipimpin Perdana Menteri di bawah 40 tahun, Jacinda Ardern yang usianya 38 tahun.
Satu hal yang perlu diperhatikan Jokowi, dia harus punya proyeksi selama lima tahun dalam mengangkat menteri muda. Menurut Gun Gun, Jokowi sudah punya pengalaman lebih dari cukup untuk bongkar pasang kabinet. Maka bila mengambil menteri, apalagi yang muda, harus bisa diproyeksikan untuk lima tahun. Bukan lagi coba-coba.