Profesor Cho Rektor Asing Pertama di Indonesia, Ini Kampusnya

  • Bagikan
Dua tahun berselang, Cho menjadi Wakil Ketua Dewan Standar Akuntansi Korsel. Meski begitu, pengalaman kepemimpinan di kampus, baru dimulai tahun 2006. Menjabat Dekan Sekolah Tinggi dan Pascasarjana Bisnis, Hankuk University selama empat tahun. Profesor Cho menuturkan, visinya adalah fokus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi pada lima bidang. Yakni, manajemen, akuntansi dan perpajakan, komunikasi, sistem informasi, dan teknologi. “Karena industri 4.0 tidak hanya teknologi. Banyak aspek. Semuanya harus terintegrasi dalam big data,” jelas pria 66 tahun itu. Era 4.0 terbentuk karena kebutuhan manusia. Mereka ingin semuanya serba cepat, saling terkoneksi, dan tidak ribet. Untuk mendukung program tersebut, Profesor Cho meminta profesor rekanannya dari Amerika Serikat dan Korsel datang ke Indonesia. “Saya pilih profesor terbaik dari kedua negara itu untuk membuat konten pembelajaran. Tentu juga berkolaborasi dengan profesor Indonesia. Saya yakin program ini akan membawa Indonesia meraih masa depan yang lebih baik,” jelas Profesor Cho. Pada acara itu pula, Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) menerima izin prinsip pendirian Universitas Siber Asia dari Menristekdikti Nasir. “Terima kasih Kemenristekdikti telah memberikan lisensi untuk pendirian Universitas Siber Asia. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan untuk mewujudkan misi memberikan akses pendidikan tinggi yang merata dan terjangkau kepada generasi bangsa,” kata Ketua Pengurus YMIK Ramlan Siregar. Universitas Siber Asia, lanjut Ramlan, merupakan universitas swasta berbasis full online learning pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi dari pemerintah. Universitas yang satu yayasan dengan Universitas Nasional (UNAS) Jakarta itu akan menjalankan tiga strategi utama.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan