Fahira Idris: Pernyataan Jokowi Soal Karhutla Ternyata Melenakan

  • Bagikan
“Presiden Jokowi harus memandang kabut asap ini adalah bencana besar bagi beliau dan bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia unggul, jadi harus ditangani serius. Bangsa ini terancam kehilangan generasi unggul akibat terpapar asap. Jangan pandang ini sebagai bencana biasa karena dampak jangka panjangnya sangat merugikan bangsa. Segeralah lakukan terobosan. Rakyat terutama di Sumatera dan Kalimantan sudah letih terus dihantui kabut asap,” ujar Fahira Idris, Senator Jakarta ini.
Menolak Bantuan Nikita Mirzani, Ini Alasan Tiga Setia Gara 600 Mahasiswa Yahukimo Pulang ke Papua, Alasannya Ini PB Ikatan Dokter Indonesia Anugerahi Dokter Peneliti PP PAS Sambut Perayaan Natal dan Tahun Baru, Ini Agendanya Pegawai KPK Berstatus ASN, Asrul Sani: Tunjangan Tak Boleh Kurang
Pernyataan menyakinkan Jokowi saat debat Pilpres yang menyatakan, bahwa tidak pernah ada kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir yang kemudian diralat bahwa kebakaran hutan turun drastis karena pemerintah sudah mampu mengatasi kebakaran ternyata melenakan banyak pihak. Menurut Fahira Idris, jika memang pemerintah sudah mampu mengatasi karhutla maka saat ini bencana yang menyengsarakan rakyat di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan tidak akan separah ini. Bahkan bayi berusia 4 bulan di Banyuasin, Sumatera Selatan diduga meninggal akibat terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berbarengan dengan pekatnya kabut asap yang terjadi di sana. “Jika saat debat dan kampanye kemarin Presiden mengklaim sudah berhasil dalam penanganan karlahut harus kondisi seburuk ini tidak terjadi lagi. Bencana kabut asap ini kan sudah berulang-ulang, harus semakin ke sini Pemerintah tidak gamang dan lebih cepat dan responsif mengatasinya. Tetapi faktanya penangannya masih sporadis dan tidak komprenhensif,” pungkas Fahira Idris. (jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan