Sembuh tapi Positif Lagi, Wakil Direktur KCDC: Coronavirus Tampaknya Sangat Jahat dan Lihai

  • Bagikan

Bukan hal yang tidak pernah terjadi jika virus berhibernasi pada pasien dalam jangka waktu lama atau tetap aktif di bagian tubuh tertentu. Ebola tetap dapat ditularkan secara seksual pada pasien setelah pemulihan. Atau campak pada seorang anak dapat muncul kembali bertahun-tahun kemudian selama masa dewasa sebagai herpes zoster.

Seorang ahli penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Korea, Kim Woo-joo, mengatakan kemungkinan virus bermutasi adalah masalah utama mengapa Covid-19 bisa kambuh.

“Sekitar seperlima dari pasien adalah orang sehat dengan sistem kekebalan tubuh yang baik tetapi mereka masih dinyatakan positif virus setelah mereka awalnya didiagnosis sembuh,” kata Kim.

“Para peneliti sedang menguji sampel darah untuk menentukan apakah pasien terinfeksi ulang karena mereka memiliki masalah dengan sistem kekebalan mereka sendiri atau virus telah bermutasi entah bagaimana untuk menghindari sistem pertahanan tubuh,” ujarnya.

Meskipun KCDC belum merilis informasi terperinci tentang berapa banyak dari mereka yang dites positif untuk kedua kalinya bergejala. Untungnya beberapa dari mereka dilaporkan memiliki gejala ringan seperti demam. Ahli penyakit menular yang berbasis di AS William Schaffner mengatakan, masalah ini akan menjadi perhatian khusus jika pasien kambuh disertai dengan gejala.

“Ini menimbulkan pertanyaan, apakah perawatan pengobatan penyakit itu membuat Anda merasa lebih baik, tetapi tidak mampu menghilangkan virus sepenuhnya dari tubuh,” kata Schaffner,

Kondisi penyakit Covid-19 yang kambuhan akan menambah ketegangan pada sistem kesehatan. Tentunya akan membuat pasien memerlukan tindak lanjut setelah keluar dari rumah sakit. (jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan