FAJAR.CO.ID, NEW YORK -- Foto dan video unjuk rasa di Amerika Serikat membanjiri media sosial dalam seminggu terakhir sejak kematian George Floyd. Dari sejumlah foto dan video yang beredar, terlihat pengunjuk rasa mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Bahkan, jurnalis juga ikut menjadi korban saat polisi melakukan tindakan represif.
Kematian Floyd membuat marah warga hampir di seluruh Amerika Serikat. Ribuan orang melakukan aksi protes secara damai. Namun, ribuan lainnya telah menyalurkan kemarahan mereka dengan penjarahan dan kerusuhan.
Di satu sisi, polisi menggunakan pentungan memukul orang-orang, menembakkan gas air mata dan semprotan merica, melemparkan flash, mendorong dan meninju para pemrotes, bahkan menembakkan peluru karet ke kerumunan massa. Jurnalis yang bertugas meliput sejumlah demonstrasi di seluruh negeri, banyak yang terluka oleh polisi.
Dilansir dari Insider, Rabu (3/6), seorang fotografer lepas, Linda Tirado tertembak pada bagian mata kirinya saat meliput unjuk rasa di Minneapolis. Tirado dikabarkan mengalami kebutaan.
“Saya mengarahkan bidikan (kamera) saya berikutnya, meletakkan kamera saya sebentar, dan kemudian (peluru) di arah saya meledak,” katanya kepada The New York Times. “Saya langsung merasakan darah mengalir dan berteriak, ‘saya kena! saya kena!” ucapnya Rabu (3/6).
Tirado yang dibantu oleh para pengunjuk rasa yakin dirinya terkena peluru karet yang ditembakkan petugas polisi. Tirado sejak itu berbagi banyak update di Twitter. Dia menggambarkan kehilangan penglihatan pada mata kirinya. Dokter mengatakan bahwa mata kirinya akan buta permanen.
Jurnalis lainnya, Reporter CNN Oscar Jimenez, yang ditahan saat melakukan liputan langsung di Minneapolis mengatakan kepada Timesthat bahwa kameramen dan produsernya ditembaki peluru karet. Seorang reporter KPCC, Adolfo Guzman-Lopez, menulis di Twitter bahwa dia meliput protes kekerasan anti-polisi di Long Beach, California.
“Seorang petugas melihat saya mewawancarai seorang demonstran dan kemudian membidik dan menembak saya di tenggorokan sampai berdarah,” kata Lopez
Balin Brake, seorang pengunjuk rasa, juga fotonya viral dengan darah yang mengalir dari mata kanannya. Dia kemudian mengatakan di Twitter bahwa matanya buta setelah seorang polisi di Fort Wayne, Indiana, memukulnya menggunakan tabung gas air mata. Aksi brutal polisi itu menyebabkan kemarahan di seluruh negeri yang belum mereda sampai saat ini. (jpc/fajar)