Tak ada alur cerita, apalagi naskah. Semua adegan tiba masa, tiba akal. Intinya lucu dan menghibur.
Laporan: AGUNG PRAMONO
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- "Auuuuu, dena mbe. Ulikingno. Uliking tongenno". Kalimat itu yang kini tengah viral dan selalu disebut-sebut oleh anak kecil maupun orang tua. Bahkan dalam gim Rally Fury, banyak yang menjadikannya sebagai ID gim.
Kata uliking (diputar) dipopulerkan dalam film pendek "Ambo Nai Anak Jalanan" garapan Timur Kota Official. Cerita persahabatan dari kecil di bagian timur kota Bone atau Dusun Tippulue, Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Kamis, 18 Juni malam, jarum jam menunjukkan pukul 21.15 Wita. Di Jalan Laksamana Yos Sudarso, poros ke Pelabuhan Bajoe, ada banyak kendaraan parkir di pinggir jalan. Di depannya ada penjual sayur. Rupanya mereka datang untuk melihat kru dan pemain Timur Kota Official.
Satu per satu warga yang datang, meminta sang aktor utama, Ambo Nai untuk membuat video dan berswafoto. Semua dilayani. Per kelompok maupun per orang. "Uangmu Rp2.000, besok saya ganti," canda Ambo Nai jika ada yang memintanya buat video.
Belum selesai di situ saja. Warga yang datang banyak melakukan video call (VC) dengan kerabatnya dari jauh. Alasannya hanya satu, mau melihat kedipan mata Ambo Nai. Paling banyak dari Sulawesi Tenggara. Bahkan, ada satu kompi anggota Brimob yang melakukan VC dan meminta satu kalimat. "Yako engka gangguko pudang bawangni, iyya anggotana Ambo Nai," katanya membuat mereka tertawa.
Di rumah produksi tersebut, hanya satu kru yang tidak ada, yakni Sape. Pemilik nama asli Syahrul itu sedang berada di tengah laut mencari ikan. Memang profesinya sebagai nelayan. Sedangkan yang lainnya, ada di dalam rumah produksi itu. Sekitar pukul 22.20 Wita, baru bisa mengajak bercerita produser film tersebut, namanya Aji Ecank.