Baca Juga: Perkembangan Terbaru dari Kasus Penyerangan Kelompok John Kei
Menurutnya, film garapan pertama tidak ada judulnya. Namun semua orang menyebutnya Jinbe (Jin Beleng). Pemainnya Kaddu, Pudding, dan Saidah yang jadi pemeran utama. Itu tahun 2015 lalu. Awalnya hanya iseng-iseng, tidak ada tujuan mau nongol di YouTube.
"Setelah itu tidak ada lagi video. Karena banyak lari ke gim dan sepak bola. Tujuannya untuk menaikkan nama Timur Kota," katanya.
Barulah pada Februari 2020, mulai lagi dengan film sekarang ini "Ambo Nai Anak Jalanan". Start dari 10.000 subscriber. Episode pertama lagi-lagi tidak ada judulnya, durasi satu jam lebih. Episode kedua baru ada judulnya. "Alur cerita ada, naskah tidak ada. Sama kayak cerita biasa, apa-apa dipikiran ta spontan," sebutnya tertawa.
Lelaki kelahiran Tippulue, 30 April 1992 itu yang memodali awalnya. Uang yang dikeluarkan Rp20 juta lebih untuk melengkapi peralatannya. Sebagiannya dibantu lagi oleh Karisman Saputra alias Pirange. "Adsense sudah lama. Alhamdulillah, bulan ini tembus Rp13 juta. Hasilnya dibagi rata," ucapnya.
Untuk kontennya akan konsisten sama komedi Bugis. Awalnya film garapan suami Irianti itu hanya berdurasi lima menit. Setelah itu, banyak permintaan penonton untuk menambah durasi dan episode. Namun yang pasti film ini hanyalah sampingan saja.
"YouTube ini hanya sampingan, kita ini fokus mencari ikan di laut. Kalau pas jadwal syuting ada kapal, ya berhalangan lagi," beber ayah tiga anak itu.
Saat ini akun YouTube Timur Kota Official sudah menembus 101 ribu subscriber, dengan 9.612.064 viewers. Hanya selang tiga atau empat hari, akan ada video baru lagi jika cuaca mendukung.