Pengamat Sebut Ada yang Panik Hadapi Anir di Pilkada Pangkep

  • Bagikan

Terpisah, Ketua Majelis Taklim Nurul Ikhlas, Mirnawati Amin juga menanggapi postingan yang menyudutkan kaum perempuan tersebut. Dia menjelaskan, justru saat ini, banyak ibu-ibu yang lebih cepat beradaptasi dalam hal pekerjaan.

"Tidak selamanya perempuan bekerja di dapur. Justru sekarang lebih banyak perempuan juga mencari nafkah. Terbalik, bapaknya di rumah. Saya bilang memang idealnya laki-laki, tapi kalau perempuan mencari nafkah maka itu sedekah bukan kewajiban. Di pandemi ini banyak ibu-ibu itu curhat kalau suaminya di-PHK, tapi ternyata ibunya cepat mendapat kerja mungkin dari media sosial cepat beradaptasi, bapaknya banyak pusing, di suruh kerja online tidak bisa. Itumi disebut The power of Emak-emak," kata Mirna.

Perempuan yang sehari-hari bergelut di dunia pendidikan ini menambahkan, jika memang saat ini perempuan yang lebih baik menjadi pemimpin, kenapa tidak.

"Sudah banyak sekarang dari sisi perempuan, termasuk ibu Risma. Jadi tergantung individunya ketika mampu untuk memimpin, khususnya di Pangkep saya rasa bisa. Bisa lebih baik dari laki-laki. Jika memang lebih baik kenapa tidak? Belum pernah ada juga bupati perempuan di Pangkep," tegasnya.

Dia berpesan ketika, kelak jika Anir-Lutfi diberi amanah untuk menjabat, maka harus amanah dan menunaikan janji-janjinya.

"Persoalan janji politik itu banyak, karena itu menjadi trauma juga buat masyarakat. Menagihnya itu, karena masyarakat itu menagih janjinya. Tapi kalau manajemennya bagus saya yakin itu akan mudah," harapnya. (rilis)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan