Debat Cawali, Bastian Lubis Sebut Hanya DP, Paslon Lain Tidak Ada yang Nyambung

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Debat kandidat perdana Pilkada Makasssar, Sabtu (7/11/2020) malam, menjadi salah satu panggung pembuktian jika pasangan nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, memang paling tepat memimpin ibu kota Sulsel itu.

Jika mengacu pada pemaparan visi-misi kandidat, serta solusi yang diberikan dalam menjawab pertanyaan panelis dan para kandidat sesuai tema debat, Danny-Fatma yang tergolong konsisten menawarkan solusi yang tidak keluar dari visi-misinya.

Tak sekadar asal bicara atau menyampaikan kata angan-angan semata. Tapi Danny yang pernah menjadikan Makassar sebagai kota pemerintahan terbaik di Indonesia ketika menjadi walikota di periode pertamanya 2014-2019, jawaban atau penyampaiannya terintegrasi dengan visi-misinya.

Bahkan, selama 2,5 jam jalannya debat yang disiarkan salah satu stasiun televisi nasional, hanya duet representasi perempuan ini yang menyinggung soal pendapatan daerah. Padahal memajukan dan menjalankan program, harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Danny-Fatma sangat menyadari itu, sehingga mereka membuat program yang disesuaikan dengan kemampuan dan pendapatan daerah. Bukan muluk-muluk tanpa memperhitungkan dulu pendapatan dan belanja daerah.

Bagi Danny, secara prinsip pemerintahan, bagaimana pendapatan bisa diperoleh dan bagaimana belanja disalurkan. Belanja sangat ditentukan oleh pendapatan. Tidak ada belanja tanpa pendapatan. Pendapatan lebih penting dari belanja.

"Alhamdulillah, di antara semua pasangan calon, satuji visi misi yang membahas pendapatan. PAD Rp 2 triliun adalah bagian dari 'bahan bakar' dalam menjalankan seluruh program-program yang kami canangkan. Tidak ada pendapatan, tidak ada progam yang jalan. Tanpa membahas pendapatan, semua visi menjadi omong kosong," papar Danny.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan