Bain Nian ini tak hanya dihadiri seluruh tokoh Tionghoa di Sulsel. Tokoh dari berbagai kota lain juga turut hadir. Seperti Ketua Pusat PSMTI, Ketua Pusat INTI, dan Ketua Permabudhi Pusat.
Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulsel, Peter Gozal menuturkan, meskipun Imlek tahun ini dirayakan secara berbeda, namun tetap bisa disyukuri. Masih tetap bisa saling menyapa dan saling menyemangati.
Meskipun tidak bisa saling menyapa langsung, tetapi dengan virtual, menjangkau lebih banyak teman. "Beda dengan dulu hanya bisa menyapa di lingkungan sekitar saja. Tetapi tentunya itu sangat berbeda. Semoga Covid-19 cepat berlalu,"
katanya.
Tema Bai Nian "Untukmu Negeri Kami Berbakti dan Peduli" ini menjadi penekanan warga Tionghoa juga seratus persen Indonesia. Niscaya bagi warga Tinghoa untuk ikut bersama menangani Covid-19 dan saling membantu agar pandemi cepat berakhir.
Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel, Yongris Lao juga meyebut tahun ini merupakan tahun optimis. Terpenting, semua mau disiplin dan mau bekerja lebih keras.
"Kerja keras dengan kedisiplinan," tekannya saat berbicara di acara Bai Nian.
Ia mengatakan jalanan di tahun ini akan lebih baik. Tetapi mulus atau tidak, bergantung yang akan menjalani. "Kalau kita bisa nyetir bagus, lebih hati-hati, kendaraan kita bagus maka perjalanan pasti akan lebih baik," katanya.
Terpenting lagi kata dia, semua bekerja sama. Bisa menjaga kerukunan dan keharmonisan dan bisa punya misi yang sama, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 agar cepat berlalu.