Dituduh Catut Nama Pejabat, Ini Klarifikasi Pemasok BPNT Agus Salim

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BONE -- Pemasok yang dituding mencatut nama pejabat di Bone, Agus Salim angkat bicara.Menurutnya, pemasok yang sah sebenarnya dialah. Lengkap dengan bukti.

Sebagai pemasok ada rekomendasi dari dinas sosial kabupaten, ada surat penambahan suplier dari provinsi, ada surat dari direktur wilayah 3 Kemensos.

"Setiap agen saya kasih lihat tiga rekomendasi itu. Kalau ada hal-hal yang kurang dimengerti silakan konfirmasi Camat, Kapolsek, atau kantor Dinsos. Bukan saya menyebut nama pejabat," akunya kepada FAJAR Rabu (24/2/2021).

Kata dia, soal rekaman yang disampaikan sangat jelas percakapan dengan agen. "Saya minta kalau pulang dari sawah baca baik-baik. Kalau kurang dimengerti pergi maki bertanya, yang mana mau diikuti. Saya turun itu tidak pernah menjual nama kadis," bebernya.

"Saya arahkan itu agen karena pusing, karena selama ini dikasih sama Andi Tansi, makanya lebih bagus ke Dinsos untuk bertanya mana yang sah. Saya tidak pernah mencatut nama pejabat," sambungnga lagi.

Foto rekomendasi penyalur BPNT tahun 2020

Berikut rekaman percakapan antara Agus Salim dengan Agen yang dihubungi via telefon.

"Ada satu map yang tiga isinya. Kalau sudah pulang nanti ini nomorku, saya sudah menyampaikan ke Pak Kapolsek nanti Kanit Reg sama Kanit Intelnya untuk membantu saya karena pemasok yang sah. Siapapun yang mau kasihki barang kalau tidak ada rekomendasi dari dinas sosial jangan dilayani. Siapapun orangnya. Karena ada rekomendasi dari dinas sosial sebagai pemasok barang sembako," kata Agus Salim.

"Kalau Begitu haruski kah ikut sama suplier atau bagaimana?" Tanya sang agen.

"Kalau saya liat dalam edaran kementerian tidak usah berbicara. Jangan sampai berbicara lainki. Paling bagus ketemu langsung," lanjut Agus.

Selama ini siapa yang tangani?
Dijawab, selama ini andi tansi yang tangani.

Di mana dikirim uangnya? Diambil sendiri atau transfer? Dijawab ditransfer di Bank Mandiri

"Nanti kita baca-baca sendiri, simpan nomorku pemasok BPNT Kecamatan Sibulue, kalau ada keraguan tidak apa-apa bertanya sama Petta Camat, Pak Kapolsek, dan Dinas Sosial. Saya itu melalui jalur pemerintah. Melalui Pak Kapolsek, Pak Koramil, Pak Camat dengan agen," pesannya.

Diberitakan sebelumnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Bone masih berpolemik. Persaingan usaha mulai tidak sehat. Pemasok berusaha menyingkirkan pemasok lain dengan mencatut nama pejabat di Bone.

Salah satu pemasok yang berusaha mau disingkirkan adalah Andi Takdir. Dia mengetahui hal tersebut setelah menerima rekaman dari para agen. Dalam rekaman yang beredar itu mengaku bernama Agussalim dan menekan para agen untuk menyingkirkan pemasok yang lain.

"Parahnya dia mencatut nama dari Camat, Polsek, bahkan menjual nama Kepala Dinas Sosial," katanya.

Kata dia, jika ada pemasok seperti itu sudah jelas ini persaingan tidak sehat. Beredarnya rekaman telefon itu membuktikan jika pihak Agusalim melakukan penekanan ke agen-agen dengan menjual nama pejabat yang ada di Bone.

"Seharusnya kan agen diberi pilihan mana yang mereka mau pilih sebagai pemasok barang. Kita harus mengikut ke Pedoman Umum (Pedum) yang masih berlaku sampai saat ini," bebernya.

Ketua Disabilitas Bone itu juga menegaskan bahwa, jika benar yang dikatakan Agussalim semua pejabat ini ikut mengarahkan agen untuk mengambil barang ke Agussalim maka ini kekeliruan fatal.

"Bukannya membenahi pemasok yang saat ini masih banyak desa yang belum tersalurkan, malah justru yang lancar penyalurannya yang terus mau disingkirkan. Ini ada yang ganjil jangan-jangan ada deal-deal diantara mereka," tegasnya. (agung/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan