FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketokohan Menteri Pertanian era Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman (AAS) tengah dalam pergunjingan publik, khususnya di Sulawesi Selatan. Pesta demokrasi akbar Pemilu 2024 praktis akan memunculkan figur baru pemimpin tertinggi bangsa ini.
Tongkat estafet kepemimpinan bakal berlanjut. Generasi pun praktis berganti. Era baru ini dianggap sebagai masa keemasan Amran Sulaiman sebagai tokoh representasi dari timur Indonesia.
Terbukti sejumlah partai politik dan pakar mulai melirik sosok pengusaha sukses tersebut. Ya, Amran Sulaiman memang layak diperhitungkan. Hal tersebut dikemukakan politisi Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali.
Di hadapan para pemuda pengusaha, Amran membakar semangat mereka, memacu untuk mampu bersaing di kancah nasional hingga mancanegara. Mulanya CEO Tiran Group itu mengisahkan masa kecilnya hingga remaja yang hidup di garis kemiskinan.
Tak jarang ia dicibir, dicueki bahkan dicampakkan. Karena kemiskinannya itu. Pernah jadi pemecah batu gunung, penjual ikan, penggali sumur, bertani, penjual ubi, hingga penggembala sapi.
15 tahun lalu bahkan Amran masih tinggal di sebuah rumah kos kumuh dan bisa dibilang tidak layak. Namun Pria kelahiran Bone, 27 April 1968 itu tak patah arang. Kemiskinan justru memacu dirinya untuk menggapai sukses. Kini setidak 30 perusahaan yang bergerak di berbagai lini usaha dikendalikannya di bawah bendera Tiran Group.
Beragam prestasi dan penghargaan menghampirinya. Hal ini yang membawanya ke kursi menteri pertanian, berdiri bersama jajaran menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.
"Amran Sulaiman adalah tokoh nasional, pengusaha sukses, motivator. Beliau 15 tahun lalu masih hidup miskin, pada akhirnya nasibnya berubah 360 derajat. Karena ketekunan dan kerja keras. Selebihnya ia menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan," beber Adi Rasyid Ali (ARA) setelah mendengar langsung kisah hidup Amran Sulaiman, kepada fajar.co.id, Senin (8/3/2021).
Amran yang terus digaungkan untuk berkiprah di perpolitikan nasional itu dinilai ARA sangat layak dan masuk perhitungan.
"Amran Sulaiman sangat layak berada di posisi Presiden maupun wakil presiden. Saya sebagai politisi menganggap beliau adalah mutiara dari Indonesia timur yang baru menampakkan kemilaunya," tutur Wakil Ketua DPRD Kota Makassar itu.
"Selama ini beliau menerapkan silent operation (operasi senyap). Setelah saya melihat langsung tipikal dan karakternya, saya kira beliau sangat layak diperhitungkan. Tapi sepenuhnya kita kembalikan ke beliau. Amran Sulaiman bisa dibilang The Next JK," lanjutnya lugas.
Bahkan Ketua Demokrat Makassar itu berandai-andai jika undang-undang pemilu memungkinkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju di Pilpres, sudah pasti ARA dan kader Demokrat lainnya sepakat menduetkan SBY dengan Amran Sulaiman.
"SBY diusulkan berpasangan dengan Amran. Geopolitik Indonesia Timur dan barat. Kalau UU pemilu memungkinkan. Kalau ada revisi. Saya sebagai kader mendorong paket itu. Sejarah kemenangan SBY-JK terulang lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, DPW PKB Sulawesi Selatan memaketkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar berpasangan dengan Andi Amran Sulaiman.
Tak sampai disitu, AAS juga dianggap layak bersanding dengan jagoan PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga diam-diam sudah melirik AAS sebagai bagian dari keterwakilan Indonesia bagian Timur. Disokonglah Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Al Jufri untuk berdampingan dengan AAS. (endra/fajar)