Tudingan Rizieq Shihab
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab sebelumnya bercerita soal permintaan Walikota Bogor Bima Arya untuk tes PCR ulang saat dirinya dirawat di RS UMMI, Kota Bogor.
Akan tetapi, dirinya saat itu memilih untuk tidak mengikuti permintaan Satgas Covid-19 Kota Bogor.
Itu disampaikan Rizieq dalam sidang kasus hasil swab Covid-19 RS Ummi, di PN Jakarta Timur, Kamis (27/5).
“Perlu diketahui, setelah saya di-PCR sebetulnya saya ingin dirawat sampai tuntas sambil menunggu tes PCR,” katanya.
“Tapi ada kejadian tidak nyaman di mana Walikota Bogor membawa Satgas-nya ke RS UMMI,”
“Yaitu untuk meminta rekam medis kemudian ingin melakukan tes PCR, bahkan saya sudah di-PCR, bahkan ingin diulangi lagi tes PCR,” kata dia.
Rizieq kemudian menuding Bima Arya membeberkan kondisinya di RS Ummi ke media sehingga diketahui publik.
Rizieq juga menyebut sudah ada banyak hoax yang beredar terkait kondisinya.
“Tapi karena Walikota Bogor koar-koar di media akhirnya masyarakat jadi tahu di mana-mana,”
“Jadi artinya berita hoax ditambah koar-koar Walikota Bogor di media akhirnya menambah keresahan yang terjadi di tengah masyarakat,” ujar dia.
Untuk diketahui, selama ini baik Rizieq Shihab, maupun pengikut dan pendukungnya selalu berargumen bahwa kasus apapun yang menimpa tidak lain sarat kepentingan politik.
Termasuk dalam kasus kerumunan Petamburan, Megamendung atau berita bohong tes swab RS UMMI.
Pun demikian dengan sejumlah kasus-kasus yang lain yang berkaitan dengan Rizieq Shihab dan FPI. (rmol/ruh/pojoksatu)