FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Kepala Staf TNI AD, Jenderal Andika Perkasa menjadi kandidat tunggal Panglima TNI. Menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dinilai harus menjadi prioritasnya.
Anggota Komisi I DPR RI, Syarief Hasan mengatakan sosok Andika Perkasa dinilainya memang berkompeten atau memang punya kemampuan untuk menjadi Panglima TNI yang baru. Namun menurutnya, ada banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan.
"Salah satunya ya menumpas KKB di Papua. Ini harus jadi prioritas Panglima TNI yang baru," ungkapnya, Kamis (04/11/2021).
Wakil Ketua MPR ini meminta tidak boleh lagi ada toleransi terhadap sejumlah aksi yang dilakukan KKB di Papua. Aksi-aksi kejahatan yang dilakukan meresahkan dan sudah merenggut banyak korban jiwa. Sehingga menurutnya, ini harus ditumpas.
"Saya kira pemerintah jangan ragu. Panglima TNI harus menurunkan kemampuan terbaiknya untuk menumpas kebiadaban KKB di Papua," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan, persetujuan DPR RI terhadap calon Panglima TNI akan diberikan setelah 20 hari surat presiden (surpres) diterima.
Untuk tindak lanjutnya, ia memastikan Komisi I DPR RI nanti akan melakukan pembahasan terkait calon Panglima TNI yang diusulkan Presiden Joko Widodo, yaitu Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Tentu saja persetujuan DPR RI terhadap calon Panglima TNI yang diusulkan oleh Presiden, akan disampaikan kepada Presiden paling lambat 20 hari. Tidak termasuk masa reses dan terhitung sejak permohonan persetujuan calon panglima diterima oleh DPR RI," ungkapnya.(fik/fajar)