FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Tata kelola perpasaran di Makassar, masih kerap dilanda protes. Termasuk juga dalam hal penataan dan penarikan retribusinya.
Hal itu tidak jarang memicu gejolak, seperti halnya yang terjadi di Pasar Sentral Makassar. Inilah yang menjadi bahan evaluasi Perumda Pasar Makassar Raya, agar dalam proses pengelolaannya tidak merugikan pihak manapun.
Plt Dirut Perumda Pasar Makassar Raya, Syamsul Bahri mengatakan, pengalaman yang terjadi sebelunnya memberikan pelajaran besar kepada mereka untuk berbenah. Sebab, hal-hal yang kurang tepat harus dikembalikan ke jalur yang sebenarnya.
"Saya diberi kepercayaan sebagai Plt Dirut. Mudah-mudahan ke depan mampu memperbaiki kinerja teman-teman. Baik dari segi pendapatan, pengelolaan, juga memberikan rasa aman kepada pengguna pasar," ujarnya, baru-baru ini.
Dengan jajaran yang ada saat ini, ia berharap semuanya tetap solid dan satu suara. Hal-hal baik akan ditingkatkan, yang buruk dibuang dan yang sedang-sedang saja akan dimaksimalkan.
"Mudah-mudahan jajaran kami kian klik, berbenah, tidak seperti tahun-tahun lalu. Yang baik dipertahankan, yang tidak baik diubah. Harus ada loncatan-loncatan terkait metode untuk menaikkan pendapatan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," lanjutnya.
Syamsul menambahkan, dalam upaya berbenah ini pihaknya sudah menata internal manajemennya dengan baik. Itu dilakukan secara terstruktur dan terukur, demi memberikan dampak besar kepada masyarakat luas.
"Harus ada perencanaan, pengawasan, dan evaluasi. Otomatis nanti akan ada keputusan yang diambil secara politik sesuai dengan aturan-aturan," terangnya.