PDM Muhammadiyah Ramai-ramai Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom Sebut Keuangan Perusahaan Terancam

  • Bagikan
Ilustrasi logo Muhammadiyah dan kantor BSI

Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Batang Harto Setiyono mengatakan, pihaknya juga segera menarik dana tabungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pengosongan saldo di BSI dengan menarik semua tabungan, ungkapnya, sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Kalau instruksi Muhammadiyah itu yang mengeluarkan dari Pimpinan Pusat, berarti ya semua jajaran struktur di bawahnya sampai akar rumput termasuk kami di Batang harus ikut," katanya.

Terkait nominal dana yang akan ditarik dari BSI, Harto Setiyono mengaku belum bisa merinci total dana yang akan ditarik.

Begitu juga dengan jumlah dana yang ada di BSI hingga saat ini. PP Muhammadiyah juga sudah merekomendasikan beberapa bank untuk menyimpan dana tabungan badan amal usaha Muhammadiyah.

Ketua PDM Gunungkidul Sadmonodadi menegaskan pihaknya taat pada instruksi PP Muhammadiyah terkait pemindahan dana dari BSI ke bank lain.

Melansir Jawapos, Ekonom Universitas Islam Indonesia (UII) Rokhedi Priyo Santoso menilai langkah Muhammadiyah mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa mengganggu keuangan BSI.

Bahkan, berpotensi mengguncang likuiditas jangka pendek dan jangka panjang.

"Likuiditas BSI tentu akan bermasalah dalam jangka pendek," kata Rokhedi Priyo Santoso beberapa waktu lalu.

Likuiditas atau ketersediaan uang di BSI akan terganggu. Dalam jangka pendek, pemindahan besar-besaran dana milik Muhammadiyah dan badan badan usaha di bawahnya juga memengaruhi reaksi pasar, terutama pemegang saham.

Dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak nanti akan memengaruhi portabilitas. Belum lagi intruksi PP Muhammadiyah memindahkan dana juga diikuti warga perserikatan Muhammadiyah nominalnya lebih besar dari Rp 15 triliun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan