Tahanan di Makassar Meninggal Dunia Akibat Hipertensi, Sempat Tiga Kali Dirawat

  • Bagikan
Tahanan Polsek Ujung Pandang menghembuskan nafas terakhir di RS Bhayangkara

MD diketahui ditahan bersama satu rekannya di Polsek Ujung Pandang terkait kasus pencurian yang melibatkan mereka.

Setelah mengeluh sakit di dalam tahanan, polisi segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawanya tidak terselamatkan.

"Ditahan karena ikut dengan pergaulan, saya juga tidak tahu kalau dia ikut pencuri itu karena dia lagi mabuk toh. Saya tahunya dia di Morowali, saya tidak tahu dia di Makassar," ujar Murniati, kakak almarhum, Kamis (13/9/2024) malam.

Dikatakan Murni, sapaannya, MD meninggal karena penyakit yang telah dibawanya belakangan ini. Tekanan darah tinggi hingga berujung pembuluh darahnya pecah.

"Meninggalnya almarhum murni bawaan sakit. Dari awal pihak kepolisian baik, tidak pernah ada kekerasan. Selama dia di sana mengakunya tidak pernah diapa-apakan dan tidak pernah ada luka-luka," Murni menuturkan.

Selama di dalam tahanan, kata Murni, MD telah tiga kali keluar masuk rumah sakit dengan keluhan penyakit yang sama.

Hingga akhirnya komplikasi berbagai penyakit tersebut diduga membuat nyawanya tidak dapat lagi terselamatkan.

"Pihak kepolisian sempat menawarkkan autopsi namun kita bilang tidak usah karena memang murni penyakit," imbuhnya.

Kini dua orang anak almarhum masing-masing berusia 18 dan 5 tahun dirawat ibunya seorang diri. Kabarnya, Jumat (13/9/2024) siang ini jenazah dikebumikan di kampung halamannya di Desa Sanrobone, Kabupaten Takalar.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan