FAJAR.CO.ID, FILIPINA — Jelang pelantikan, Wali Kota Makassar terpilih Munafri Arifuddin (Appi) bersama anggota DPR RI Komisi XI Erwin Aksa dan lima tim internal berkunjung Filipina.
Mereka diantaranya yang ikut rombongan Hudli Huduri merupakan Regional Manager Panin Bank untuk wilayah Indonesia Timur dan Ketua Tim Transisi Makassar yang fokus pada pengembangan ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan.
Selanjutnya ada Dara Nasution, merupakan Anggota Tim Transisi Makassar yang fokus pada pemberdayaan pemuda dan tata kelola berbasis teknologi. Dara merupakan Alumna Universitas Oxford dan Universitas Indonesia.
Ada juga Muhammad Taufik yakni peneliti dengan keahlian analisis survei, canvassing strategis, dan mobilisasi komunitas. Berperan penting dalam menganalisis perilaku pemilih dan mengembangkan strategi kampanye.
Lalu, Muhammad Luthfi: Anggota tim operasional Erwin Aksa, fokus pada koordinasi lapangan dan penglibatan komunitas.
Kemudian, Ahmad Zaky Amiruddin, CEO PT Kalla Kakao Industri, pendukung ekosistem wirausaha Indonesia, dan investor malaikat untuk startup seperti Bengkel Mania.
Kunjungan itu kata Appi bertujuan untuk mempelajari berbagai hal, utamanya yang berkaitan dengan dunia industri.
"Kita pilih negara Filipina karena, ini negara paling banyak mengirim TKA ke luar negeri dan diminati negara lain. Mereka profesional, skill dan memiliki keterampilan. Kami lihat traning center, kami saksikan langsung," ujarnya, Kamis (9/1/2024).
Dia menyebut tenaga kerja Filipina dikenal memiliki beberapa kelebihan, seperti keterampilan bahasa Inggris yang baik, keterampilan teknis dan vokasional, kemampuan adaptasi yang tinggi, keterampilan komunikasi yang efektif.
Appi menjelaskan, salah satu lokasi dikunjungi tim transisi adalah, Technical Education and Skills Development Authority (TESDA).
TESDA adalah lembaga pemerintah Filipina yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja Filipina.
TESDA berfungsi untuk mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan vokasional dan teknis, meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan industri, mengatur standar pelatihan dan sertifikasi, serta membantu pengembangan ekonomi lokal dan nasional.
“Disini ada macam-macam. Program dan pelayanan, pelatihan teknis dan vokasional, sertifikasi keterampilan, pengembangan kurikulum, penelitian dan pengembangan teknologi, kerja sama industri dan pendidikan. Dan bantuan keuangan untuk pelatihan," jelas mantan Bos PSM itu.
Rombongan juga mendatangi Women Training Centre (WTC) di Filipina, ini lembaga pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan perempuan, terutama dari kalangan miskin dan rentan.
Disini, ada program pelatihan keterampilan teknis seperti menjahit, memasak, kerajinan, bisnis, wirausaha, Komputer, teknologi informasi, dan kesehatan.
“Saat kunjungan di TESDA, kami ketemu pengusaha dan tuan rumah, diterima oleh Mylene Somera, (Center's Chief. TESDA Women's Center). Kami datang di pusat pelatihan dan peningkatan kerja. Ada berbagai macam ketrampilan," tutur Ketua DPD II Golkar Kota Makassar itu.