“Apa yang dilakukan Jokowi dengan kemungkinan HOAX yang dia buat ini?
Pertama, selama 11 tahun membiarkan pernyataan yang sangat merendah UGM dan ini terus memicu polemik, perdebatan, perpecahan, hasutan di antara masyarakat yang sangat tajam dan makin menajam, ketika
Kedua, tindakan yang dilakukan, alih-alih melakukan klarifikasi atas pernyataan yang sangat berbahaya, karena bisa menimbulkan fitnah terhadap UGM, yang ternyata bisa meluluskan Mahasiswanya, walau IPK <2, dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap UGM.
Ketiga, salah memenjarakan Jurnalis yang kritis yaitu Bambang Tri Mulyono, dan di tahun 2025 ini malah mengkriminalisasi Tiga Intelektual: Roy Suryo, dr Tifa, dan Rismon Sianipar.
Dokter Tifa juga bicara terkait kemungkinan yang akan menjadi korban fitnah dari polemik ini.
Menurutnya, jika ada tuntutan fitnah dan pencemaran nama baik, maka yang melakukannya adalah yang memberi pernyataan bahwa Jokowi bisa lulus UGM walaupun IPK nya <2.
“Siapa yang menjadi korban fitnah dan pencemaran nama baik? Ya UGM pastinya. Masa universitas ternama di Indonesia dan dunia, UGM, bisa meluluskan Sarjana dengan IPK <2," tuturnya.
“Maka, Tiga Intelektual, Roy Suryo, dr Tifa, dan Rismon Sianipar, yang ketiganya adalah alumni asli UGM, tergerak untuk melakukan analisis, demi marwah dan martabat UGM. Jangan kebalik-balik! Yang membela UGM malah dikriminalisasi, yang merendahkan UGM malah dilindungi!,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)