FAJAR.CO.ID — Pernyataan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang menyebut game online bukan bagian dari olahraga terus menuai sorotan.
Terbaru, Dokter sekaligus influencer, dr. Tirta, ikut angkat bicara dan memberikan tanggapan menohok.
Tirta menilai pernyataan tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman soal definisi olahraga di era modern.
Dikatakan Tirta, esports punya unsur kompetisi, strategi, latihan serius, hingga aturan yang ketat, sama seperti cabang olahraga lainnya.
"Kalau bilang e-sport bukan olahraga, berarti Anda tidak memahami bahasa dengan baik," tegas Tirta dikutip pada Rabu (9/7/2025).
Komentar itu pun langsung ramai di media sosial, mendapat dukungan luas para atlet esports dan komunitas gamer di Tanah Air.
Bahkan tidak sedikit netizen menilai esports juga membutuhkan mental kuat, refleks tajam, serta kemampuan strategi tinggi yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai informasi, pernyataan Meutya Hafid sebelumnya disampaikan saat kunjungan ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 Purwakarta.
Ia menyebut bahwa game online tidak termasuk olahraga karena tak melibatkan aktivitas fisik.
"Kalau bagi saya, sport tetap perlu melibatkan juga giat-giat fisik, selain juga online. Saya nggak bilang online itu jelek, tapi tetap, kalau namanya sport, perlu ada giat fisiknya," kata Meutya, waktu itu.
Pernyataan itu muncul di tengah polemik soal wacana memasukkan pelajar bermasalah ke barak militer, yang salah satu alasannya disebut akibat kecanduan game online.
Namun, kebijakan tersebut memicu kritik lantaran dinilai belum sepenuhnya memahami ekosistem digital yang berkembang pesat, termasuk potensi positif dari esports.
Perlu dicatat, esports saat ini sudah diakui secara resmi sebagai cabang olahraga oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Bahkan, esports rutin dipertandingkan di ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Tak hanya itu, prestasi esports Indonesia juga moncer di kancah internasional. Tim Indonesia sukses meraih medali di ajang SEA Games hingga Asian Games.
Pada SEA Games 2025 di Thailand nanti, esports kembali masuk sebagai salah satu cabang olahraga resmi. Begitu pula di Asian Games Aichi-Nagoya 2026 mendatang.
Meski demikian, Meutya Hafid tetap teguh pada pendapatnya bahwa olahraga seharusnya tetap melibatkan unsur fisik secara nyata.
(Muhsin/fajar)