Dalam memandang PM sebagai rumah besar yang membebaskan (memerdekakan) maka sah-sah saja untuk menambahkan bebera hal ke dalamnya. Penulis memandang bahwa PM akan sangat bisa dikaitkan dengan pola I-CARE, sebuah model pembelajaran dari Australian yang meliputi Introduction (Pengenalan), Connection (Hubungan), Application (Aplikasi), Reflection (Refleksi) dan Extention (Perluasan) mengingat I-CARE ini sangat kuat pada ranah aplikasi dan refleksi.
Selain itu, PM boleh pula kita ujicobakan dengan pola TANDUR, model pembelajaran yang diajukan dalam pembelajaran kuantum (quantum learning and quantum teaching). TANDUR sendiri adalah singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Pola ini akan sangat berkorelasi dengan tiga prinsip PM (berkesadaran, bermakna, menggembirakan).
Selanjutnya, kita pun bisa menghubungkan PM ini dengan 10 tombol motivasi ala Irfan Amali yang memandang murid akan mampu digerakkan layaknya mobil jika guru tahu tombol-tombol yang bisa mengaktifkan dan mengakselerasinya. Kesepuluh tombol motivasi itu meliputi: Kesenangan, Kebanggaan, Keingintahuan, Minat, Tujuan (Purpose), Kebutuhan, Manfaat, Tantangan, Keyakinan dan Makna.
Dalam praktik pedagogis guru hal-hal yang telah dibahas di atas menurut hemat penulis amatlah membantu meningkatkan engagement dan kualitas pembelajaran. Hal terakhir yang ingin penulis ajukan dalam esai ini adalah perlunya kita mendalami dan menyelami taksonomi-taksonomi yang beragam lalu mengintegrasikannya secara tepat dan efektif.