Utang BUMN Nonkeuangan Tembus Seribu Triliun, Awalil Rizky: Kemungkin Besar Sebagian Gagal Dibayarkan

  • Bagikan
Ekonom Bright Insitute, Awalil Rizky

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky kembali memaparkan terkait utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Awalil Rizky memberi penjelasan terkait utang BUMN.

Ia menyebut untuk posisi utang NonKeuangan per 31 Maret 2025 mencapai satu triliun lebih.

Dengan utang yang mencapai satu triliun itu di dominasi oleh valuta asing yang angka mencapai 68,69 persen.

Kemudian disusul oleh kreditur asing yang angkahnya hingg 58,71 persen.

“Posisi utang Lembaga Publik (BUMN) NonKeuangan per 31 Maret 2025: Rp1.015,26 triliun,” tulisnya dikutip Kamis (17/7/2025).

“Denominasi terbanyak valuta asing (68,69%). Kreditur asing (58,71%),” tambahnya.

Adapun untuk jangka waktu sisa pelunasan yang dipaparkan oleh Awalil angka mencapai 17,55 persen.

“Jangka waktu sisa pelunasan jangka pendek (17,55%),” tuturnya.

Ia pun menyebut ada risiko utang dari BUMN nonkeuangan ini bisa terus meningkat.

Dan ancaman terbesarnya tentunya kemungkinan sebagian utang tersebut gagal dibayarkan.

“Risiko utang BUMN nonkeuangan meningkat. sebagian terancam gagal bayar,” terangnya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan