Munaslub Golkar, Hendri Satrio Bilang Banyak Kader Bisa Gantikan Bahlil Lahadalia

  • Bagikan
Analis komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat. Foto: dok. pribadi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tampaknya semakin mengemuka, meski sejumlah elite partai tersebut telah membantah adanya keinginan kader untuk melakukan munaslub.

Yang pasti, jika Munaslub terjadi, Partai Golkar tidak kekurangan kader yang bisa menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Golkar.

Salah satu alasannya, karena Partai Golkar memiliki sejugudang tokoh yang bisa tampil sebagai pimpinan partai. Perlu diketahui, munaslub sudah menjadi salah satu tradisi yang kerap terjadi di tubuh partai tersebut.

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia sendiri telah membantah adanya wacana untuk melakukan Munaslub di tubuh partai yang dimpimpinnya. Dia juga dengan tegas membantah telah terjadi keretakan dalam kepengurusan partai tersebut.

Bahlil bahkan menyebut, isu Munaslub Golkar yang belakangan berkembang tidak memiliki sumber yang jelas, alias tidak jelas kader yang menyuarakan dilaksanakannya Munaslub.

Merespons isu Munaslub Partai Golkar yang belakangan mengemuka, pengamat politik, Hendri Satrio turut angkat suara terkait munaslub di tubuh parpol berlambang beringin rindang itu.

Menurutnya, Munaslub Partai Golkar bukan sesuatu yang mustahil terjadi meski sejumlah pimpinan partai tersebut sudah berkali-kali melakukan bantahan.

"Munaslub Golkar bisa saja terlaksana meski dibantah berkali-kali oleh para pimpinan partai tersebut, " kata Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, Selasa (5/8).

Sekiranya Munaslub tersebut terjadi sebagaimana yang yang mulai berkembang belakangan ini, Hendri Satrio memastikan bahwa partai tersebut memiliki banyak stok atau sosok yang bisa menggantikan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Apalagi menurutnya, Golkar memiliki banyak tokoh dan memiliki pengaruh kuat baik di internal Golkar sendiri maupun di luar partai. Hensat bahkan menyebut, tokoh-tokoh Golkar yang bisa menggantikan Bahlil itu semuanya adalah pendekat.

Meski isu munaslub tersebut belum terlihat tokoh Golkar yang tampil terbuka menyuarakan Munaslub, namun konon isu Munaslub Golkar itu disebut-sebut mendapat restu Istana.

Atas isu itu, Hendri Satrio menyebut bahwa masalah munaslub sepenuhnya menjadi urusan Partai Golkar, bukan istana.

“Menurut saya ini urusan Golkar ya, bukan istana, tetapi bila ada komunikasi antara Istana dan Golkar, itu sangat mungkin terjadi,” tuturnya. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan