Harga Garam Melonjak 100 Persen, Ikan Asin Ikut Meroket

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MEDAN -- Kelangkaan garam rupanya terjadi di sejumlah daerah, bukan cuma di Pulau Jawa dan Madura. Tengok yang terjadi di Medan, Sumatera Utara. Kelangkaan mengakibatkan kenaikan harga garam di Medan melonjak drastis hingga 100 persen. Hal ini pun berdampak terhadap harga ikan asin dan teri. Kini, kedua harga ikan laut tersebut ikut meroket, naik hingga 40 persen. "Harga ikan asin naik 20 hingga 40 persen dari hari biasanya, begitu juga ikan teri. Kenaikan ini akibat dari naiknya harga garam," ujar salah seorang pedagang di Pusat Pasar Medan, Budi, Rabu (26/7/2017). Disebutkannya, ikan teri nasi dengan kualitas yang bagus sebelumnya dijual Rp70.000/kg. Namun, saat ini harganya sudah Rp100.000/ kg. Selanjutnya, ikan asin belah dari Rp22.000/kg menjadi Rp32.000. Lalu, ikan asin nila Rp25.000/kg menjadi Rp37.000. “Mahal kali sekarang harga ikan asin, mana barangnya susah pula. Kemungkinan gara gara naik harga garam. Soalnya, ikan asin ini bahan dasarnya menggunakan garam untuk pengawetnya” sebutnya. Kata dia, akibat mahalnya harga ikan asin ini banyak pedagang yang mengurangi stok barang karena takut rugi. Sebab, apabila tiba-tiba harga garam turun, maka harga ikan asin juga ikut turun. Sementara, pedagang garam di pasar tersebut mengakui hingga kini harga garam masih melambung. Salah seorang pedagang, Budi menuturkan, kenaikan harga garam yang terjadi cukup tajam. “Kami tak tahu penyebab kenaikan harganya, kami hanya menjual saja. Tapi, memang sekarang ini barangnya (garam) susah didapat enggak tahu kenapa,” cetusnya. Kata dia, biasanya harga garam halus ukuran kecil per kemasan dengan isi 10 bungkus dijual Rp9.500 hingga Rp10.500. Namun, setelah lebaran harganya naik. “Per bungkusnya sekarang dijual Rp24.000. Sedangkan ukuran sedang Rp35.000 dari harga Rp11.000,” sebutnya. Tak jauh beda diutarakan pedagang Pasar Simpang Limun Medan, Indra. Menurutnya, kenaikan harga garam ini sudah berjalan sejak tiga minggu terakhir. “Biasanya ukuran sedang kita ecer itu Rp4.000 per bungkus. Tapi, sekarang sudah Rp5.000. Kalau yang ukuran kecil dari Rp1.500 menjadi Rp2.500. Sedangkan yang besar dari Rp8.000 menjadi Rp10.000,” tuturnya. (fir/pojoksumut/fajar)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan