Sudah Syukur Jadi Polisi, Malah Terlibat Bisnis Sabu, PARAH!

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, SAMARINDA – “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga”. Peribahasa itu tepat disematkan. Akibat ulah oknum polisi, tercoreng pula institusi. DD, oknum aparat kepolisian, siap-siap menanggalkan seragam kedinasan. Kariernya sebagai penegak hukum lenyap setelah terbukti menjadi dalang di balik transaksi narkoba. DD diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, Sabtu (27/1) lalu, dan kini mendekam di jeruji besi. Pemuda 22 tahun itu dibekuk di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota. DD yang bertugas di Satsabhara Polres Kutai Timur itu mengatur jalannya barang haram. Bintara berpangkat brigadir polisi dua (bripda) tersebut sudah paham benar kondisi Samarinda. “Dia (DD) berkomunikasi dengan seorang bandar narkoba yang berada di dalam Lapas Bontang,” sebut Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono. Bagaimana kerja DD? Oknum polisi angkatan 40 itu menghubungi beberapa orang kepercayaannya melalui ponsel. Perempuan yakni SA (28) dan pria berinisial AJ (20). Barang haram itu dibawa dari SA dan AJ untuk diserahkan kepada DD. Untuk mengelabui, bintara yang belum genap dua tahun bertugas itu juga melibatkan AA (28), perempuan sebagai driver ojek online. Barang haram yang dipesan DD sebanyak satu bungkus berukuran sedang seberat 50,05 gram. “Pemesanan angkutan online tidak lewat aplikasi, jadi jelas saja mereka berempat adalah jaringan terorganisasi,” tegas Raja. Lantas, ke mana tujuan barang haram tersebut? Raja menduga ada dua kemungkinan. Yakni, diserahkan kepada seseorang di dalam penjara di Kota Tepian. “Atau bisa jadi dijual kembali di daerah Kutim,” tegas jenderal polisi bintang satu itu. Tim khusus BNN sebelumnya tak tahu bahwa DD adalah anggota aktif Polri. Pasalnya, informasi awal yang diperoleh, hanya identitas AJ dan SA. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, barulah DD mengaku bertugas di Kutai Timur. “Urine dia positif,” ungkap Raja. Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana menyebut, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait adanya oknum anggota Polri yang diringkus BNN. “Kami belum dengar, laporannya juga belum ada,” tegas Ade. Namun, Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan yang dikonfirmasi menyebut, tak ada anak buahnya yang tersandung kasus. “Tidak ada,” ujarnya. Kala disinggung identitas DD, Teddy meminta Kaltim Post untuk kembali mengonfirmasi ke kabid Humas Polda Kaltim. “Soal itu bukan wewenang kami,” singkatnya di ujung telepon. (*/dra/iza/k8)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan