Bocah 8 Tahun Lolos dari Gigitan Buaya, Pinggang dan Paha Robek

“Warga di sini memang memanfaatkan air parit untuk mandi dan mencuci. Apalagi pada musim kemarau. Setelah ada kejadian ini, warga tambah merasa resah," jelasnya. Dengan ini, kata Ilham, warga setempat meminta pihak terkait untuk mengambil tindakan agar warga dapat beraktivitas seperti biasanya. Apalagi, setelah adanya korban.
Ilham menuturkan, diperkirakan buaya di sungai itu lebih dari satu ekor. “Jadi kami berharap pihak terkait dapat mengambil tindakan sebelum korban bertambah," harapnya.
Terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, pihaknya akan mendatangi lokasi untuk mencari penyebab dan solusi terkait adanya serangan buaya ini. “Besok (hari ini) ada tim dari Balai KSDA Kalbar akan datang ke lokasi. Tim akan diskusi dengan masyarakat untuk mencari penyebab apa kira-kira yang menyebabkan buaya tersebut sampai menyerang warga,” kata Sadtata kepada Rakyat Kalbar, Kamis malam.
Karena, sambung dia, selama ini buaya-buaya tersebut dikatakan sering muncul dan dilihat warga di sana namun tidak mengganggu. “Nah, dari situ baru nanti akan dibicarakan solusinya seperti apa,” tutur dia. Bahkan, lanjut Sadtata, pihaknya akan mengundang ahli atau orang yang mengerti mengenai buaya untuk memberikan pelatihan terkait penanganan buaya dalam upaya peningkatan kapasitas bagi gugus tugas penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) BKSDA Kalbar. (Ocsya Ade CP, Suhendra/rk)