Dicabik Buaya, Sahruddin Selamat dengan 40 Jahitan

FAJAR.CO.ID, TALISAYAN – Kondisi Sahruddin (21), warga Jalan Ternate RT 04, Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan, berangsur membaik.
Dikatakan Dirut Rumah Sakit Pratama (RSP) Talisayan, Nursyamsi, Sahruddin yang menjadi korban terkaman buaya di Sei Dumaring saat buang hajat, Sabtu (3/3) lalu, memang masih menjalani perawatan intensif di RSP, akibat pendarahan di tangan kanannya. Sahruddin lanjut dia, bisa lolos dari maut karena tidak terkena gigitan dari gigi runcing predator air itu.
“Pasien mengalami pendarahan cukup parah. Tapi, pasien kini sudah sadarkan diri dan kondisinya berangsur membaik,” katanya kepada Berau Post, kemarin (4/3).
Akibat luka dari terkaman buaya itu, pasiennya mendapatkan lebih dari 40 jahitan di tangan kanannya.
“Berdasarkan keterangan dokter yang menanganinya, terdapat 4-5 titik luka tidak beraturan. Diameter lukanya pun bervariatif. Terparah dengan panjang 23 sentimeter, lebar 6 sentimeter, kedalaman luka mencapai 3 sentimeter,” jelasnya.
“Bahkan ada tulang yang terkoyak gigi buaya. Tapi itu tidak vital,” sambungnya.
Nursyamsi belum dapat memastikan kepulihan pasiennya. Hanya saja, dirinya memperkirakan paling cepat antara 4-5 hari proses penyembuhannya.
“Karena kami masih mengecek kegawatan luka yang pasien derita. Salah satunya indikasi terjadi infeksi pada luka,” terangnya.
Sementara, Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid, meminta masyarakat menjadikan kejadian itu sebagai pelajaran agar selalu berhati-hati ketika beraktivitas di sungai. “Kami memang tidak bisa melarang, hanya bisa sekadar memberikan imbauan. Jika tidak menggubris, mereka harus siap menerima segala risikonya,” ucapnya.
Kecuali, kata perwira berpangkat dua balok itu, Pemkab Berau dapat menyediakan fasilitas pemenuhan air bersih untuk masyarakat, dapat dijadikan acuan untuk melakukan larangan beraktivitas di bantaran sungai.
“Sungai kan menjadi sumber utama masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Kalau kita larang tanpa ada fasilitas, tidak bisa dong. Mereka mau ngambil air ke mana,” terangnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan kembali memasang spanduk imbauan agar tidak beraktivitas di sungai. Terutama, ketika hari menjelang malam dan sendirian.
Sementara korban hingga kemarin belum bisa dimintai keterangannya, karena masih menjalani perawatan intensif di RSP Talisayan. (jun/udi)