Fasilitas saja masih Pinjam, UNBK Terkesan Dipaksakan

FAJAR.CO.ID, NUNUKAN – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Nunukan akan dilaksanakan 100 persen. Termasuk sekolah yang berada di pelosok. Namun hal tersebut belum tepat, karena fasilitas masih sangat terbatas.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, Anto Bolokot mengatakan, kondisi pendidikan di Kabupaten Nunukan masih banyak kekurangan. Terutama di daerah perbatasan seperti, Kecamatan Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan, Krayan Selatan, Sembakung, Sembakung Atulai dan daerah lainnya.
“Daerah pelosok itu yang seharusnya mendapatkan perhatian, terutama dari segi pendidikan,” kata Anto Bolokot.
Menurutnya, seperti di 2018 ini sekolah akan menerapkan sistem UNBK, yang mana siswa dipaksakan untuk ujian menggunakan komputer yang selama ini belum pernah dilakukan. Hal ini bukan mencerdaskan masyarakat, namun lebih kepada pemaksaan untuk dilakukan.
Saat ini seluruh siswa diminta untuk bersaing dan mendapatkan prestasi. Seharusnya jika memiliki target harus disesuaikan dengan fasilitas. Bukan memaksakan siswa untuk mendapatkan prestasi dan bersaing dengan siswa yang ada di perkotaan.
“Diminta untuk ujian menggunakan komputer dan tersambung dengan jaringan internet. Sedangkan di daerah pelosok jaringan pun sangat sulit,” ujarnya.
Lanjut dia, hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Karena siswa akan memperoleh prestasi dengan baik dan dapat bersaing dengan siswa yang lain. Ketika ditunjang dengan fasilitas yang sesuai. Jangan pernah memaksa siswa di perbatasan untuk meraih prestasi, jika pemerintah tak pernah memberikan perhatian.
“Bisa lihat sendiri kondisi sekolah di perbatasan, ada gedung yang hancur belajar hanya seadanya saja. Sangat jauh berbeda dengan siswa yang ada di perkotaan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara), Sigit Muryono mengatakan untuk kekurangan fasilitas maupun sarana dan prasarana sekolah yang ada di daerah pelosok sudah tentu, pemerintah tidak akan pernah tinggal diam. Pihaknya akan mengupayakan agar sekolah yang ada di daerah pelosok selalu mendapatkan perhatian.
“Untuk Kabupaten Nunukan pasti akan diperhatikan, terutama sekolah yang berada di daerah perbatasan,” kata Sigit Muryono.
Bahkan ia menyampaikan, untuk Kaltara masuk nomor dua nasional untuk persiapan pelaksanaan UNBK khsusus untuk SMA dan SMK. Walaupun berada di daerah pelosok, siswa tetap dapat melaksanakan UNBK tanpa jaringan internet.
“UNBK bisa dilaksanakan secara offline, sehingga semua sekolah dapat melaksanakan UNBK, sekolah di Kabupaten Nunukan ini sangat siap melaksanakan UNBK,” ujarnya. (nal/nri)