Satu Warga Gepeng Tertindih Mobil Box Bermuatan 20 Ton, Kondisinya Begini

  • Bagikan
Setelah peti kemas itu kembali pada posisi semula, Anto segera dievakuasi warga sambil menunggu ambulans dari RSUD dr Murjani Sampit. Menurut Syuaib, dia telah mengingatkan Anto agar tidak parkir di dekat kontainer. Syuaib menuturkan, lokasi tersebut telah dijadikan area parkir dan bongkar muat kontainer selama 3 – 4 bulan lalu. Setiap hari ada sekitar 5 – 7 truk peti kemas yang masuk dan bongkar muat. ”Saya diminta warga untuk menjadikan tempat ini jadi tempat parkir. Saya perbolehkan parkir sini asal dicek dulu, kuat atau tidak menahan kontainer yang berat,” ujarnya. Kapolsek Ketapang AKP Todoan Gultom mengatakan, insiden itu karena faktor alam lantaran kontainer yang sudah terparkir beberapa hari tersebut ambles dan jatuh menimpa mobil. Kepala Dinas Perhubungan Kotim melalui Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Agus Sunoto mengatakan, kondisi seperti itu tidak bisa dibilang kecelakaan. Meskipun melibatkan dua kendaraan dan ada korban, hal itu termasuk musibah. ”Nanti akan kita evaluasi terkait dari perizinan tempat ini,” kata Agus. Pihaknya juga tak bisa berbuat banyak, melarang aktivitas tersebut. Pasalnya, Pemkab Kotim belum menyediakan lahan khusus untuk aktivitas bongkar muat peti kemas. Aktivitas bongkar muat masih dilakukan di lahan pribadi milik warga di jalur lingkar selatan. Pihaknya juga akan mengevaluasi dua hal terkait kejadian tersebut. Setiap lokasi parkir dan bongkar muat milik warga, perizinannya akan dicek, serta tingkat kekerasan lahan yang digunakan. Pada hasil studi 2017 lalu, Dishub telah melakukan uji kelayakan dan DED (Detail Engineering Design) di area Sampit. Area yang cocok berada di lingkar selatan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan