Habisi Satu Keluarga, Pria Sadis Ini Terancam Penjara Seumur Hidup

FAJAR.CO.ID -- Pelatih sepak bola yang diidentifikasi hanya dengan nama Thomas N terancam penjara seumur hidup setelah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan sadis terhadap satu keluarga.
Pedophile itu mendengar tuntutannya dalam persidangan tengah pekan kemarin.
Pembunuhan brutal yang dilakukan Thomas terhadap ibu Carla Schauer, 48, kedua putranya Dion dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, dan pacar Dion, yang dikenal sebagai Simona F, terjadi di kota Rupperswil, Swiss utara, 21 Desember 2015 silam. Namun, ia baru diadili pekan ini.
Laporan yang dikutip dari Mirror, pada hari pembunuhan tersebut, pelaku diduga menunggu sampai suami Carla meninggalkan rumah.
Pelaku yang membawa ransel berisi borgol, pisau, pemantik listrik, tape, sarung tangan, masker mulut dan mainan seks kemudian menerobos masuk, mengikat anak sekolah itu dan juga saudara laki-laki yang berusia 19 tahun dan pacar saudara laki-lakinya.
Setelah itu, Thomas membawa Carla ke bank untuk menarik uangnya sebelum membawanya kembali ke rumah di kota Rupperswil.
Di rumah itu, Thomas memperkosa anak berusia 13 tahun itu di depan ibunya kemudian menggorok lehernya bersama korban lainnya dan membakar rumah mereka untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
Dia kemudian pulang ke rumahnya, dan malam itu berpesta di restoran sertakasino di Zurich bersama rekan-rekannya.
Di pengadilan, pelaku didakwa melakukan pembunuhan, pemerasan, perampasan kebebasan, penyanderaan, tindakan seksual dengan anak-anak, pemaksaan seksual, pornografi dan pemalsuan dokumen.
Terdakwa dilaporkan telah mendownload lebih dari 1.000 video pornografi anak-anak dan lebih dari 10.000 foto pornografi anak sejak 2011.
Untuk kasus memalsukan dokumen, salah satunya adalah gelar Bachelor of Science di Lucerne University dan gelar Master-nya.
Dia dilaporkan berbohong kepada ibunya bahwa dia sedang mengerjakan PhD di Bern University.
Jaksa penuntut umum Barbara Loppacher menuntut pemenjaraan seumur hidup pada pelaku. Sementara pembela belum berbicara di persidangan, yang dimulai pada hari Selasa lalu. (Mirror/amr/fajar)