Korban Pencabulan Takut Lapor Polisi Karena tak Punya Uang

FAJAR.CO.ID, SEKADAU- Kumbang (nama samaran, red), seorang guru di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau diduga melakukan perbuatan tak senonoh terhadap muridnya. Ulah sang guru yang sudah tidak mengajar di SD tersebut hanya diselesaikan secara adat.
Diberitakan Rakyat Kalbar, perbuatan Kumbang dilakukan terhadap Bunga (bukan nama sebenarnya, red), murid kelas 3 SD. Kemaluan bocah perempuan 10 tahun itu diobok-obok Kumbang dengan jari tangannya. Aksi bejat pelaku ini bukan hanya satu kali, namun sudah berkali-kali.
Penelusuran yang dilakukan Rakyat Kalbar berhasil memperoleh pengakuan dari keluarga korban kalau kasus tersebut memang pernah terjadi. Adalah ibu korban, sebut saja Rose (nama samaran, reda) yang menceritakan tabiat tak senonoh sang guru terhadap anaknya.
Awalnya 5 Oktober 2017, usai pulang sekolah, anaknya mengeluh sakit pada organ vitalnya. "Saya tanya ada apa ndok? Dia tak mau cerita. Saya pikir mungkin dia ada jatuh di sekolahnya," kenang perempuan 41 tahun ini kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (10/3).
Namun bukannya sembuh, hari-hari berikutnya sang anak masih sering mengeluh hal yang sama. "Saya tanya lagi, dia masih tidak mau bilang. Bahkan mukanya pucat, seperti ketakutan," jelas Rose. Maklum saja, saat melakukan perbuatan tak senonohnya, Kumbang juga mengintimidasi korban. Ia mengancam akan membunuh korban jika melapor kepada orang lain.
Takut ada apa-apa dengan buah hatinya, ibu korban pun sempat memeriksa alat vital putrinya. Rose mengaku ada menemukan dua bekas luka goresan. Sang ibu baru mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan seksual gurunya sendiri tanggal 11 Oktober 2017. Waktu itu, ia mendapat laporan dari tetangganya yang merupakan ibu salah seorang rekan satu sekolah korban. "Kamu tau ndak, ndok itu, alat vitalnya dimasukkan jari oleh Kumbang di sekolahnya," ujar ibu korban menirukan ucapan tetangganya.