PARIBAN IDOLA DARI TANAH JAWA, Komedi Romantis dari Tanah Batak

Oleh: Jeri Wongiyanto
Pecinta dan Pengamat Film
ANDI Bachtiar Yusuf, sutradara yang pernah meraih piala citra sebagai penulis skenario terbaik (Love For Sale), kini kembali membuat film drama komedi romanis dibalut kearifan lokal berjudul “Pariban, Idola dari Tanah Jawa”.
Film ini berkisah tentang problem kehidupan jomblo 35 tahun bernama Halo Moan Brandon Sitorus (Ganinda Bimo). Ia pemuda Batak yang lahir dan menetap di Jakarta. Ibunya (Mak Gondut) sudah stress memikirkan Moan yang belum punya calon pendamping. Terpaksalah sang ibu turun tangan. Ia memaksa Moan kembali ke kampung di Pulau Samosir untuk menikahi paribannya (sepupu) bernama Uli (Atiqah Hasiholan).
Moan pun menuruti kemamuan ibunya, ia pulang ke Pulau Samosir. Saat bertemu dengan Uli, Moan langsung suka. Uli ternyata seorang wanita cantik yang sangat mencintai budaya Batak. Namun sayang, Moan juga harus berhadapan dengan pria bernama Binsar (Rizky Mocil) yang lebih dulu mengenal dengan menyukai Uli. Berhasilkah Moan merebut hati Uli, dan menyingkirkan Moan?
Sepanjang fillm penonton akan disuguhi banyak adegan-adegan komedi yang akan membuat kita tertawa terbahak. Banyak lelucon khas Batak ditampilkan disini. Film ini menjadi spesial karena mengangkat adat dan kebudayaan Batak dan keindahan Pulau Samosir. Penonton juga akan jadi tahu, bahwa hahasa dan logat Batak ternyata berbeda-beda.
Yang sedikit mengganggu adalah sisi sinematografi yang ditampilkan dalam film ini justru tidak terlalu tajam. Bebarapa bagian terlihat noise. Namun penonton akan mengesampingkan hal itu, karena film ini memang enak dinikmati. Kisah cinta tentang pemuda pemudi Batak dengan segala konflik kehidupannya, dikemas dengan menarik.