Sebelum Gabung Bayar Rp500 Ribu

FAJAR.CO.ID, GOWA -- Salah seorang pengikut tarekat Tajul Al-Khawatiyah Gowa yang meminta namanya tak disebut mengungkapkan, sudah empat tahun berguru pada "Mahaguru". Dia menyebut tujuan para jemaah, selain ingin mendapatkan keberkahan hidup, juga tertarik karena diiming-imingi masuk surga.
Dia pun menegaskan, Tarekat Tajul Al-Khalwatiyah bermodalkan buku kecil yang diberikan Maha Guru. Selanjutnya, tiap hari diajarkan praktik salat dan mendapatkan ketenangan batin.
"Bayar Rp500 ribu dapat buku kecil dan ajaran salat, tenang hati dan jiwa," ucapnya.
Buku kecil tersebut berukuran layaknya buku saku. Di dalamnya ada bacaan-bacaan yang harus dibawa kemana-mana, dipelajari dan disimpan.
Pemimpin Tajul Al Khalwatiyah Gowa, Andi Malakuti atau Puang La'lang mengaku tidak pernah menjanjikan muridnya untuk masuk surga. Namun, dia mengajarkan tata cara salat sesuai dengan ilmu yang didapatkannya.
Termasuk dia mengakui telah mengajarkan salat zuhur yang dilaksanakan pukul 11.00 Wita. Alasannya, sebelum salat, sudah menyatu dengan tuhan. "Saya dapat ilmu sudah turun temurun, itulah yang saya ajarkan pada ratusan murid saya di pondok," katanya usai rapat koordinasi di Aula Endra Dharmalaksana Polres Gowa, Rabu, 12 Juni.
Ultimatum
Sekretaris Kabupaten Gowa, Muchlis mengatakan, aliran tarekat Tajul Al-Khawatiyah Gowa pernah mempunyai cabang di Sinjai dan Selayar. Sekarang, saatnya Gowa yang menjadi pusat aliran tersebut juga dihentikan.
Hal itu berdasarkan surat keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa, yang diserahkan langsung kepada pimpinan Tajul Al Khalwatiyah Gowa, dalam rapat koordinasi tersebut.