Anggota TNI Serda Rikson Diserang di Mobil, Senjata Dirampas Operasi Patuh Jaya 2019, 7 Pelanggaran Ini Jadi Target Kebiri Kimia M Aris, Anunya Tidak Bisa Berfungsi 2 Tahun Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Piknik di Borobudur Nurdin Tolak Jalankan Rekomendasi KASNMenurut BBC, kabinet Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengusulkan menutup aktivitas parlemen pada 10 September-14 Oktober. Artinya, 23 hari kerja hilang begitu saja. Padahal, parlemen sedang tak aktif karena reses musim panas pada 25 Juli-3 September mendatang. “Ini benar-benar langkah politik yang tidak patut. Apa pun alasannya, tujuan pemerintah jelas untuk menghentikan debat tentang Brexit,” ujar Ketua Majelis Rendah Inggris John Bercow.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Bikin Gempar Dunia

FAJAR.CO.ID, LONDON-- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bikin gempar dunia politik. Rabu (28/8) dia mengumumkan penundaan sesi parlemen terlama sepanjang sejarah. Dan keputusan itu disetujui Ratu Elizabeth II.
Musuh-musuhnya beranggapan bahwa keputusan itu adalah taktik kotor untuk mencegah diskusi tentang Brexit.
Sejak pagi, Perdana Menteri Inggris Boris menerbitkan surat terbuka kepada rekanannya di parlemen. Menurut dia, sesi parlemen sudah berjalan terlalu lama dan melelahkan. Karena itu, lembaga legislatif Britania Raya tersebut butuh istirahat.
“Sejak sesi dimulai, kami berdiskusi selama 340 hari. Padahal, dalam 400 tahun terakhir, sesi terlama yang pernah kami alami adalah 250 hari kerja,” tulis Johnson.