Kementan Harmonisasikan Indonesia GAP dengan ASEAN GAP Guna Tingkatkan Ekspor Hortikultura Peduli Kekeringan, Politisi PDIP Bantu Air Bersih Bukan Hoaks, Mualim Siap Ramaikan Pilkada Demak Imam Nahrawi Ungkap Alasan Belum Putuskan Ajukan Praperadilan Diduga Kelelahan Pantau Karhutla, Iptu Arif Kecelakaan dan Meninggal DuniaLebih dari itu, Tiongkok juga mengingatkan "Tidak mungkin Barat bisa menolong kalian, karena mereka sudah repot dengan diri sendiri". Intinya: belum ada titik terang di Hongkong. Tiongkok belum mau turun tangan --menjaga komitmen perjanjian penyerahan Hongkong tahun 1997. Pemerintah Hongkong tidak menunjukkan tanda-tanda tunduk pada tekanan demonstran. Para pendemo masih berpegang pada lima tuntutan mereka. Yang demo tidak mau mendengar pemerintah. Pemerintah tidak mau mendengar demo. Saya teringat ucapan tokoh masa lalu: banyak orang mau mendengar. Tapi mendengar hanya untuk menjawab, bukan mendengar untuk memahami. (Dahlan Iskan)
Mendengar Menjawab

Aktivis pro Tiongkok ganti menyanyi. Lagu kebangsaan Tiongkok. Di mal yang sama. Sambil mengibarkan bendera RRT.
Saling adu lagu ini hanya tiga hari. Setelah itu justru saling adu fisik. Antara yang pro demonstran dan yang anti. Padahal asyik juga kalau perlawanan ini hanya sebatas saling serang dalam bentuk lagu.
Joshua Wong sendiri sudah sampai di Washington DC. Tokoh demo berumur 22 tahun itu sudah menemui anggota Kongres. Yang merancang usulan UU demokrasi dan kebebasan di Hongkong. Yang usulan itu sudah ditandatangani 40 anggota Kongres dan Senat.
"Itu hanya menegaskan bahwa memang ada campur tangan asing di Hongkong". Begitu penilaian juru bicara Kemlu Tiongkok.