FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi
PP PBSI Susy Susanti menyayangkan kegagalan ganda campuran menyegel gelar juara
pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 lalu. Di turnamen ini, pasangan
andalan, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti di perempat final usai
kalah dari wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 19-21,
21-14, 18-21.
Susy Susanti mengatakan, ganda campuran, khususnya Praveen/Melati punya peluang
cukup besar untuk berjaya di turnamen level super 500 tersebut. Makanya, ia mengaku sedikit menyayangkan hasil
turnamen dua pekan lalu tersebut.
"Sayang banget ya, malah dibanding ganda putri, sebetulnya saya merasa
ganda campuran ini adalah andalan setelah ganda putra. Sebagai pemain
berpotensi dan Praveen pernah juara All England, sebetulnya tidak terlalu susah
buat dia," kata Susy saat diwawancara Badmintonindonesia.org.
Di Indonesia Masters, pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong yang
mengalahkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di babak pertama menjadi
jawara. Dan Susy menegaskan bahwa Praveen/Melati tidak kalah hebat dari mereka.
"Kalau lihat head to head dengan Zheng/Huang pun
menang-kalah. Balik lagi, bagaimana dia mengatasi kesulitan, mesti
dikomunikasikan dengan baik. Main ganda itu dua orang jadi satu, bagaimana
caranya mengurangi ego masing-masing, karena mereka saling membutuhkan, masa
depan mereka ada di tangan pasangan masing-masing," jelas Susy.
Nasihat Susy, Praveen/Melati harus memperbaiki komunikasi. Itu menurutnya menjadi
satu kunci bagi pasangan ini. Karena hal ini pernah terbukti saat
Praveen/Melati menjuarai ajang bergengsi Denmark Open 2019 dan French Open
2019, Susy menilai komunikasi mereka berjalan baik.
"Kalau nggak ada komunikasi dan saling terbuka, saya yakin auranya jadi
nggak enak. Satu positif, satu negatif, coba kalau saling dukung, itu akan
lain," ujar legenda bulutangkis Indonesia tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky
mengatakan bahwa tim ganda campuran tengah mengevaluasi berbagai kendala teknis
maupun non-teknis jelang target utama selanjutnya di kejuaraan All England 2020
mendatang. (amr)