FAJAR.CO.ID, MAKASSAR- Salat Ied Warga Bukit Baruga Warga RT 05 RW 02, Kelurahan Antang melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 H dengan protokol ketat di perempatan Jl. Kabila Barat-KabilamTimur dan Jl Agung.
Salat ini dilakukan secara terbatas dan diikuti sekira 200-an jemaah, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Jemaah mengikuti shalat Ied dengan tertib dan mendengar khutbah yang disampaikan Ustadz Muhammad Din hingga berakhir.
Sebelum duduk dishaf yang sudah ditandai dengan jarak satu meter, jemaah wajib memakai masker, suhu tubuh diperiksa dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Salat Idul Fitri 1441 H di Perumahan Bukit Baruga tahun ini tidak dilaksanakan di Lapangan golf drive yang ada dalam kompleks, seperti tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
Kondisi sosial masa pandemi Covid-19 maka salat Ied yang biasanya menyatu, kini harus dilaksanakan terpisah di beberapa RT yang ada dalam perumahan, berdasarkan inisiatif masing-masing RT dan ijin koordinasi dengan kelurahan.
Ustadz Muhammad Din yang menjadi khatib dan iman shalat idul Fitri di RT 05, menyampaikan tiga pesan yang harus tetap dipegang sebagai landasan setelah Ramadhon berlalu.

Pesan Ramadhan itu kata Muhammad Din, pertama kita tetap harus selalu mawas diri terhadap hawa nafsu karena merupakan musuh terbesar manusia.
Kedua, Ramadhan juga memberi pesan sosial, tolong-menolong atau ta'awun dengan melakukan penyaluran dan pemberian zakat fitra dan sedekah dari kaum yang mampu dan kaya kepada kalangan fakir miskin.
''Yang kaya membantu dan menolong yang lemah,'' katanya. Zakat dan sedekah menjadi jembatan sosial antara pemberi zakat dan penerima zakat.
Ketiga, kata ustadz Din yang juga sebagai pengajar di sekolah Islam Athirah adalah kemampuan berjihad dalam artian komprehensif, yakni rela mengorbankan harta dan kepentingan pribadi untuk kepentingan orang banyak.
''Jihat di sini bukan berarti mengangkat senjata untuk berperang,'' katanya lebih spesifik.
Ramadhon membawa jihad yang mampu mendorong terciptanya tatanan sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.
Dalam situasi pandemi Covid-19 kita harus mampu berjihad dengan mendorong dan patuh pada tatanan sosial yang telah ditetapkan oleh ulama dan umara.
''Memberi maaf dan berbuat baik adalah kodrat manusia,'' katanya.
Shalat idul Fitri di RT ini diinisiasi oleh warga setempat yang rata-rata pengurus dan jemaah masjid Raya Baruga, seperti Ramli Kube (ketua RT), Darwis Asiz, Ridwan Arief, Agus Azis, Idham Chalid Suang, Yasin Azis, Muh. Arfianto dan lainnya serta remaja setempat.
Panitia salat Ied telah bekerja menyiapkan kegiatan ini beberpa hari sebelumnya. Kemarin, pada puasa terakhir panitia mulai memasang rigin untuk sandaran back drop dan memasang sound system.
Atas inisiatif panitia, warga RT setempat merasa bersyukur karena bisa melaksanan shalat Ied dengan tertib, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. (st)