FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo mengingatkan warga untuk agar tidak terprovokasi persoalan rapid test massal.
Ia meminta jajaran camat, lurah, hingga RT-RW di Makassar terus memahamkan warga yang sudah termakan hoax dan membuat gerakan menolak rapid test.
"Perangkat khususnya kelurahan, hingga paling bawah RT-RW harus mensosialisasikan bahwa tidak betul kabar bohong itu. Supaya tidak ada miskomunikasi atau misinformasi," ujarnya.
“Mengapa dan tujuan apa harus rafid test harus sampai ke tengah masyarakat,” Rudi menambahkan.
Gerakan warga di Makassar menolak rapid test mulai terjadi sejak Sabtu (6/6) lalu dengan memasang spanduk bertuliskan penolakan terhadap rapid test dan memblokir jalan.
Padahal, menurut Rudi, Pemkot Makassar saat ini masih fokus menggelar rapid test di sejumlah tempat umum seperti pasar dan mall, itu pun di lokasi yang ditemukn kasus positif Corona.
"Kita imbau kepada warga tidak terprovokasi oleh orang-orang yang mau mengambil keuntungan dari isu-isu hoax. Karena sejauh ini setau saya memang dari awal bahwa rapid test itu belum untuk masuk di lorong-lorong, setahu saya selama ini pemerintah menggelar rapid test di tempat keramaian dan sesuai dengan protokol kesehatan, itu seperti mal, pasar," paparnya.
Terlebih, Rudi menegaskan rapid test yang masif digelar Pemkot Makassar dalam rangka mendeteksi dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19).
"Ini kan pemerintah bekerja (memutus mata rantai Corona) dikira tidak bekerja, pemerintah bekerja disalahkan. Di sini kan jadinya buah simalakama. Padahal sebenarnya pemerintah adalah semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona tadi, ini kenapa ada program rapid test tadi," katanya.