Tiba-tiba dengan cepat Desi membuka baju perempuannya itu dan akhirnya hanya menyisakan celana dalam saja.
"Ini lihat pak, saya cowok,” katanya sambil menunjukkan busung dadanya.
"Iya, sudah. Diam kamu di dalam mobil. Awas, kalau kamu ke mana-mana," tegas suara petugas.
Tim gabungan juga menelusuri bagian dalam pasar. Para waria diduga bersembunyi di balik lapak pedagang yang sudah tutup. Terdengar suara kaki dari arah utara di dalam pasar. Tim sigap bergerak menuju arah suara itu.
"Stop, stop, jangan kabur woi,” teriak seorang petugas.
Waria itu terus berusaha kabur. Setelah dicari, ternyata dia berlindung di Pos Polisi Cakranegara. "Saya tidak ke mana-mana, pak. Saya diam di sini,” jawab waria yang menyebut dirinya bernama Intan.
Dia mengaku dirinya hanya mencari makan. Dia mengelak kalau dirinya disebut sering menawarkan jasa hohohihi kepada lelaki hidung belang. "Tidak pernah saya seperti itu,” katanya.
Intan mengaku sehari-hari bekerja sebagai pegawai salon. Dia jarang mangkal di Pasar Cakranegara. "Saya tidak setiap hari ke sini. Karena diajak teman keluar tadi, makanya saya ke sini,” ucapnya.
Kasi Ops dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Mataram Made Agus Jewe mengatakan, Pasar Cakranegara saat malam sering berubah fungsi menjadi tempat kegiatan yang meresahkan masyarakat. "Aktivitas mereka sudah cukup lama dan meresahkan masyarakat,” kata Jewe seperti dikutip dari Lombok Post, Kamis (25/6).
Tak hanya waria, tim juga menangkap empat PSK yang kerap mangkal. Sebelumnya, mereka sering mangkal di Pasar Beras. "Sekarang mereka berpindah ke sini (Pasar Cakranegara)," ujarnya.