Luhut mencontohkan, di Morowali jumlah tenaga kerja asing mencapai 3.000 orang. Jumlah ini pun nantinya akan berkurang seiring politeknik yang sudah dibuat menghasilkan para ahli teknik asli Indonesia. Ia meminta pihak-pihak pengkritik turut memberikan solusi untuk meningkatkan SDM dibidang teknik yang mampu bersaing secara global.
“Sekarang bapak ibu lihat Freeport sudah 50 tahun, berapa pekerja asingnya di sana. Kemudian poltek kita buat seperti ini di Kemenristek, perindustrian dan libatkan ITB, UI semua dari sana. Ada yang mikir sampai sana? Kan nggak ada cuma kritik aja. Makanya ini yang ada di board pemerintah,” tutupnya. (jpc)