FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono melontarkan serangan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hal itu terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu tentang dalang di balik demo anarkis menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 Oktober lalu.
Prabowo menyatakan, bahwa demo penolakan UU Cipta Kerja itu dibiayai oleh pihak asing. Omongan Prabowo itu, disebut Arief sebagai pernyataan yang sangat kontraproduktif.
“Sehingga berpotensi membuat para investor asing membatalkan rencana mereka melakukan investasi di Indonesia,” kata Arief dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020).
Arief menilai, pernyataan itu bisa saja menimbulkan intepretasi antiasing.
“Mereka takut ucapan Prabowo akan mempersulit mereka masuk berinvestasi di Indonesia karena menciptakan sentimen antiasing,” sambungnya.
Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN) itu menyatakan, meyakinkan investor masuk ke Indonesia itu cukup sulit.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. “Sudah setengah mati Presiden Joko Widodo meyakinkan investor asing untuk mau masuk dan berinvestasi di Indonesia,” kata dia.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini menilai, sangat tidak masuk akal kalau asing ikut membiayai aksi rusuh penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.
Sementara, lanjut dia, UU tersebut dibuat karena adanya masukan dari investor asing.
Mereka mengeluhkan peraturan dan iklim investasi di Indonesia tumpah tindih. “Seperti perizinan yang tumpang tindih dan panjang,” ungkap dia.