FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Muharram Madjid alias Musjaya masih terbaring di Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, Jakarta. Beberapa selang medis milik dokter, masih melekat di tubuhnya.
Mus, sapaan akrabnya, baru saja mengalami musibah terparah di dalam hidupnya. Mus ditikam atas perintah salah satu pelaku MNM, 50 tahun, pada 7 November 2020 lalu. MNM sendiri merupakan pendukun paslon Danny-Fatma (ADAMA).
Sampai dengan hari ini, Mus masih menjalani perawatan medis di rumah sakit ternama itu. Meski raut wajah korban penikaman ini mulai ceria, namun sayangnya, Mus belum diizinkan pulang.
"Masih di rumah sakit menjalani fisioterapi dan observasi pasca operasi," kata Jubir Timses Appi-Rahman, Fadli Noor, Rabu (18/11/2020).
Beberapa peralatan medis masih melekat di tubuh pria berusia 48 tahun itu. Termasuk selang yang medis tadi.
Hingga hari ke 12 ini, Mus belum diizinkan untuk kembali ke daerah asalnya di Makassar. Kerinduannya kepada sanak keluarga di sana, harus tertahan di ranjang rumah sakit di Ibu Kota itu.
Kendati demikian, kata Fadli, Mus sudah dalam kondisi membaik. Korban penikaman ini sudah bisa diajak berkomunikasi.
Dalam foto yang diterima, salah satu dokter tampak menemani Mus dalam sebuah ruang perawatan, untuk mengecek sejauh mana perkembangan kesehatan Mus selama dirawat.
"Saudara kita (Mus) sudah mampu bangun serta menggerakkan anggota tubuhnya dengan cukup baik. Doa terbaik kami semua menyertainya setiap hari," pinta Fadli dalam pesan singkat.
Fadli yang juga Ketua PSI Sulawesi Selatan, menyampaikan pesan khusus dari Mus kepada seluruh tim pemenangan, relawan dan pendukung Appi-Rahman untuk tetap berjuang di jalur kemenangan.
"Mus juga menitip pesan kepada teman-teman pendukung untuk tetap bergerak, jangan kendor untuk memenangkan Appi-Rahman," katanya.
Fadli juga berpesan kepada seluruh simpatisan dan jaringan pemenangan Appi-Rahman agar tidak terprovokasi dan menahan diri terhadap upaya-upaya untuk mengacaukan Pilkada ini.
"Elektabilitas Appi-Rahman saat ini tertinggi menurut beberapa lembaga survey nasional. Wajar jika migrasi dukungan ke Appi-Rahman bertambah, dan ada juga yang kebakaran jenggot" pungkasnya.
Aparat kepolisian berhasil menangkap para pelaku penikaman terhadap Mus. Polisi melakukan identifikasi melalui rekaman CCTV di sekitar halte lokasi kejadian.
Polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian dan juga berdasarkan bantuani rekaman CCTV. (Ishak/fajar)