FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan mengaku kehabisan kata melihat perlakukan rezim pemerintah pusat terhadap dua tokoh, Habib Rizieq Shihab dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kehabisan kata dan rasa melihat perlakuan pemerintah kepada dua putra terbaik bangsa yang selalu disudutkan, dicari-cari kesalahannya," kata Haikal di akun Twitternya, Rabu (18/11/2020).
Babe Haikal sapaan akrabnya, membandingkan perlakukan negara justru berbeda jika pihak lain atau orang dekat istana yang melakukan pelanggaran. Penegak hukum disebutnya malah tebang pilih.
"Sementara yang lain dibiarkan melakukan pelanggaran bahkan sebagian dikawal dalam melakukan pelanggaran…," sebutnya.
Sebelumnya, dalam acara ILC TV One, Selasa malam (17/11/2020) Juru Bicara PA 212 ini menyebutkan rezim Presiden Joko Widodo sepertinya selalu menganggap Habib Rizieq sebagai musuh.
"Dari yang terhormat sampai yang terhina menyerang Habib Rizieq dan sekarang berimbas kepada Gubernur Pak Anies. Padahal selain kejadian yang tiga kemarin, ada 398 pelanggaran. Selama ini ke mana saja, gubernur lain boleh begitu, ulama atau habib yang lain boleh begitu," ungkap Haikal dengan mata berkaca-kaca.
Haikal melanjutkan pihaknya sudah berusaha menjalankan protokol kesehatan. Seperti rencana kepulangan HRS, ada opsi untuk memulangkan secara diam-diam tanpa melakukan penjemputan besar-besaran.
Hanya saja, rencana tersebut urung dilakukan karena ada pihak yang selalu saja berusaha menggagalkan kepulangan HRS dan keluarganya.
"Ada pihak yang selalu jahat, yang mau hambat. Sehingga kita umumkan saja, tanpa mobilisasi, tidak ada dana sekali. HRS umumkan kepulangan, karena dikerjai terus. Pada hari terakhir saja, salah satu anaknya masih berusaha digagalkan, pemerintah Arab sangat mengerti," tegasnya.
Soal pernikahan putri HRS, Haikal menyebutkan pihaknya juga sudah mengatur undangan termasuk jadwal kedatangan mereka. Termasuk penerapan protokol kesehatan, seperti pakai masker dan jaga jarak.
"Siapa yang bisa melarang kepulangan yang begitu dasyat ini, semua orang datang tanpa diundang. Itu bukti kecintaan mereka, semua intelejen sudah tahu, tidak ada yang ditutup-tutupi. Acara maulid juga, semua diikuti, jaga jarak dan pakai masker," pungkasnya. (msn/fajar)